Nampak petugas sedang mengambil sampel tes PCR acak untuk sejumlah pedagang di pasar anyar Kota Tangerang, Rabu 5 Januari 2022. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Gaya Hidup

Ketahui Bedanya, Ini Gejala Omicron Bagi Orang yang Sudah Divaksinasi

  • Inilah gejala COVID-19 varian Omicron bagi orang yang sudah divaksin, ketahui bedanya.

Gaya Hidup

Justina Nur Landhiani

JAKARTA - Meningkatnya kasus COVID-19 saat ini mungkin bisa terkait dengan adanya varian baru dari COVID-19 yaitu varian Omicron yang lebih mudah menular kepada orang lain. 

Seperti yang kita ketahui, Omicron pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan dan Hong Kong pada November 2021 lalu. 

Meskipun vaksin dapat melindungi tubuh terhadap risiko infeksi virus yang lebih serius, namun masih ada kemungkinan untuk tertular COVID-19 bahkan jika Anda sudah mendapatkan vaksin dan vaksin booster.

Menurut para ahli, sembilan gejala utama Omicron yang dialami oleh orang yang telah divaksinasi lengkap dan mendapat suntikan booster adalah pilek, sakit tenggorokan, bersin, sakit kepala, batuk, mual, nyeri otot, ruam kulit, dan diare. Namun, sifat gejalanya yang ringan terkadang membuat orang sulit untuk membedakan virus dari flu biasa.

Seperti yang dilansir dari laman The Independent, para ahli mengatakan bahwa ada dua gejala berbeda yang bisa menjadi hasil positif dari tes COVID-19 yaitu kelelahan, dan pusing atau pingsan.

Namun, lelah yang dirasakan lebih dari sekadar merasa lelah. Kelelahan yang dirasakan dapat diterjemahkan menjadi nyeri tubuh yang menyebabkan otot menjadi sakit atau lemah, sakit kepala, dan bahkan penglihatan menjadi kabur serta kehilangan nafsu makan.

Dr Angelique Coetzee, seorang praktisi swasta dan ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, mengatakan kepada Good Morning Britain bahwa kelelahan adalah salah satu gejala utama Omicron ketika varian itu pecah di Afrika Selatan.

Faktanya, 40 persen wanita melaporkan bahwa mereka mengalami kelelahan akibat COVID-19 dibandingkan dengan sepertiga pria, menurut jajak pendapat oleh Webmd yang menanyakan kepada pengguna seberapa sering mereka mengalami kelelahan dari 23 Desember hingga 4 Januari.

Pusing atau pingsan adalah tanda kedua bahwa Anda mungkin menderita Omicron. Sebuah laporan baru dari Jerman menunjukkan bahwa ada hubungan antara pingsan dan Omicron setelah dokter di Berlin menemukan bahwa COVID-19 bisa memicu pingsan berulang untuk pasien berusia 35 tahun yang dirawat di rumah sakit.