Ketahui Penyebab Fenomena COVID Toe, Ruam pada Jari Kaki Pasien COVID-19
Gaya Hidup

Ketahui Penyebab Fenomena COVID Toe, Ruam pada Jari Kaki Pasien COVID-19

  • Ketahui penyebab fenomena COVID Toe, yaitu suatu gejala di mana muncul ruam atau lesi berwarna merah atau ungu pada jari kaki pasien COVID-19
Gaya Hidup
Justina Nur Landhiani

Justina Nur Landhiani

Author

JAKARTA - Salah satu gejala COVID-19 yang baru adalah yang disebut dengan COVID toe atau ruam berbentuk lesi berwarna ungu atau merah yang biasanya muncul pada jari kaki dan tangan.

Kabar tentang COVID toe ini sebenarnya telah dilaporkan oleh International Federation of Podiatrists yang menunjukkan gejala serupa.  Para ahli melaporkan bahwa beberapa anak laki-laki yang berusia 13 tahun mengalami lesi atau ruam pada kedua kakinya. Kemudian, dua hari setelah anak tersebut mengalami lesi, ia menunjukkan gejala COVID-19 seperti demam, sakit kepala, dan nyeri otot.

Baru-baru ini, para ilmuwan menyebutkan bahwa mereka telah menemukan penyebab terjadinya COVID toe, efek samping yang dikembangkan oleh beberapa penderita virus COVID-19.

Seperti yang dilansir dari laman The Independent, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa jari kaki yang bengkak adalah bagian dari respons kekebalan tubuh saat melawan virus COVID-19. COVID toe adalah sejenis dengan lesi chilblain, yang ditandai dengan kulit yang tampak merah atau ungu yang dapat terasa menyakitkan dan biasanya berisi nanah.

Para peneliti mengatakan bahwa efek samping tersebut dapat terlihat pada jari tangan dan kaki dan frekuensinya meningkat pada anak-anak dan orang dewasa yang masih muda selama masa pandemi.

Hal tersebut kemungkinan besar karena kelompok usia ini memiliki respons dan sistem kekebalan yang lebih kuat daripada kelompok usia yang lain.

Penelitian yang dilakukan kepada 50 pasien dengan dugaan COVID toe dan 13 pasien dengan lesi chilblain serupa yang tidak terkait dengan COVID menemukan bahwa dua bagian dari sistem kekebalan tubuh tampak terlibat. Salah satunya adalah protein anti virus yang disebut dengan interferon tipe 1 yang melawan sel-sel yang menyerang tubuh dan yang lainnya adalah antibodi yang menyerang sel dan jaringan dari tubuh orang sendiri, jadi bukan hanya virus yang menyerang.

Menurut para peneliti di University of Paris, seperti yang dilansir dari laman The Independent, sel-sel yang melapisi bagian dalam pembuluh darah kecil, kapiler di daerah yang terkena juga ikut terlibat. Para peneliti menemukan bahwa ada kerusakan pada pembuluh darah yang disebabkan oleh virus yang dapat menjelaskan tampilan COVID toe di mana gejalanya yaitu kulit menjadi berwarna kemerahan atau ungu.

Seorang ahli penyakit kaki dari Inggris, Dr Ivan Bristow mengatakan bahwa COVID toe mirip dengan lesi chilblain pada seseorang yang terlalu lama kedinginan atau memiliki sirkulasi yang buruk, karena biasanya langsung hilang dengan sendirinya. Beberapa kasus, lesi chilblain mungkin memerlukan obat tambahan seperti krim khusus.

Menurut Dr Veronique Bataille, seorang konsultan dermatologis dan juru bicara British Skin Foundation, mengatakan bahwa jumlah kasus COVID toe mungkin menurun karena lebih banyak orang yang divaksinasi daripada sebelumnya di masa pandemi.