Ketegangan Meluas, Pangkalan AS di Yordania Diserang
- Serangan mengakibatkan tiga personel militer Amerika meninggal dan lusinan lainnya terluka.
Dunia
AMMAN-Dalam peningkatan besar ketegangan di Timur Tengah, tiga tentara Amerika Serikat (AS) meninggal dan lebih dari dua lusin orang terluka akibat serangan pesawat tak berawak di pangkalan Amerika di Yordania dekat perbatasan dengan Suriah.
Komando Sentral Amerika atau Centcom mengatakan serangan terjadi pada Minggu 28 Januari 2024. Dan ini menandai pertama kalinya pasukan Amerika terbunuh di Timur Tengah sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada 7 Oktober. Ini juga merupakan serangan pertama terhadap pasukan Amerika di Yordania sejak konflik tersebut meletus.
Presiden Joe Biden dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin menyalahkan serangan tersebut pada kelompok milisi yang didukung Iran.
“Kami akan meminta pertanggungjawaban semua pihak pada waktu dan cara yang kami pilih,” kata Biden. Austin kemudian menggemakan sentimen itu dalam pernyataannya sendiri.
- Setelah Makan Buah Malah Tambah Lapar, Kok Bisa?
- Sering Sulit Tidur? Mungkin 5 Hal Ini Penyebabnya
- Banyak Diremehkan, Hal-hal Ini Bikin Tabungan Bocor Halus
Centcom tidak mengatakan siapa yang meluncurkan drone tersebut. Perlawanan Islam, sebuah kelompok milisi yang didukung Iran mengatakan, mereka menyerang tiga pangkalan Amerika di Suriah. Termasuk Al Tanf serta fasilitas angkatan laut Zevulun Israel di pelabuhan Haifa.
Serangan di Yordania terjadi di pusat logistik kecil Amerika bernama Tower 22. Fasilitas yang melayani pangkalan Al-Tanf di Suriah. Terletak sekitar 20 km di selatan Al Tanf, sebagian besar digunakan oleh pasukan yang terlibat dalam misi pemberian pelatihan dan bantuan bagi pasukan Yordania. Instalasi kecil yang tidak diungkapkan secara terbuka oleh Yordania mencakup pasukan teknik, penerbangan, logistik, dan keamanan Amerika.
Menurut pejabat Amerika yang dikutip Associated Press mengatakan jumlah tentara yang terluka mungkin bertambah. Pejabat yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya itu mengatakan sebuah pesawat tak berawak besar menyerang pangkalan itu.
“Tidak jelas mengapa pertahanan udara gagal mencegat drone tersebut. Ini tampaknya merupakan serangan pertama yang diketahui terhadap Menara 22 sejak serangan terhadap pasukan AS dan koalisi dimulai pada 17 Oktober,” katanya.
Dia menambahkan pasukan Amerika di pos terdepan berada di sana sebagai bagian dari memberi pelatihan dan membantu misi dengan Yordania.
Tower 22 terletak sekitar 230 km timur laut Pangkalan Udara Muwaffaq Salti di Yordania . Pangkalan yang menjadi lokasi utama kekuatan udara Amerika dan pusat transit penting bagi pasukan Amerika. Pangkalan ini telah banyak digunakan sejak konflik Israel-Gaza meletus.
Sekitar 3.000 tentara Amerika biasanya ditempatkan di Yordania. Assosiated Press mencatat milisi yang didukung Iran telah menyerang instalasi militer Amerika di Irak lebih dari 60 kali. Sementara di Suriah lebih dari 90 kali. Serangan dilakukan dengan kombinasi drone, roket, mortir, dan rudal balistik. Hal ini termasuk serangan besar-besaran dengan rudal balistik terhadap Pangkalan Udara Al-Assad di Irak pada 20 Januari 2024. Serangan menyebabkan cedera otak traumatis pada beberapa tentara.
Amerika sendiri telah melakukan sejumlah serangan terhadap milisi yang didukung Iran . Termasuk serangan pada 20 Januari sebagai tanggapan atas serangan terhadap Al-Assad.
Yordania mengeluarkan pernyataan yang mengutuk serangan itu. Dan mengatakan tidak ada tentaranya yang terluka. Dalam pernyataan resminya Yordania menyebut tindakan ini sebagai serangan teroris. Dan mereka akan bekerja sama dengan Amerika dalam melawan terorisme dan mengamankan perbatasan.