Ketegangan Timur Tengah Meluas, Kapal Amerika Tembak Jatuh Rudal Houthi
- Pentagon memperkirakan serangan semacam itu kemungkinan masih akan terjadi.
Dunia
WASHINGTON- Ketegangan tidak bisa dihindari terus merambat di sejumlah wilayah Timur Tengah terkait pecahnya perang Israel-Hamas. Situasi yang bisa berkembang semakin berbahaya.
Kapal perusak kelas Arleigh Burke Angkatan Laut Amerika USS Carney dilaporkan menembak jatuh trio rudal jelajah serangan darat saat transit di Laut Merah Kamis 19 Oktober 2023. Selain itu beberapa drone juga ditembak jatuh.
Rudal dan drone tersebut diduga diluncurkan oleh militan Houthi. Kelompok yang didukung Iran di Yaman ini termasuk di antara kelompok yang mengancam akan melakukan pembalasan terhadap Israel, serta Amerika Serikat terkait operasi yang sedang berlangsung di Gaza .
Juru Bicara Pentagon Brigjen Patrick Ryder mengkonfirmasi intersepsi tersebut. Dia memperkirakan serangan semacam itu kemungkinan masih akan terjadi.
- BI: Insentif DP 0 Persen Rumah dan Kendaraan Lanjut Sampai Akhir 2024
- Realisasi Investasi Kuartal III-2023 Tembus Rp374,4 T
- Bali Berstatus Siaga Darurat Kekeringan Hingga 14 Hari ke Depan
Namun rudal dan drone tersebut tidak diluncurkan ke kapal Amerika. “Rudal dan drone tersebut mengarah ke utara dan mungkin menuju Israel,” katanya.
Ryder juga mengatakan tindakan kapal Amerika merupakan demonstrasi arsitektur pertahanan udara dan rudal terpadu yang mereka bangun di Timur Tengah. “Kami siap menggunakannya kapan pun jika diperlukan. Termasuk untuk melindungi mitra dan kepentingan kami di kawasan penting ini,” katanya.
Houthi memang memiliki beragam drone kamikaze jarak jauh serta rudal jelajah dan balistik. Senjata-senjata itu diperkirakan dari bantuan Iran. Dan mereka berpotensi mencapai Israel.
Destroyer Kelas Arleig Burke USS Carney memasuki Laut Merah pada Kamis 20 Oktober 2023 setelah transit melalui Terusan Suez dari Mediterania. Kapal ini dapat menembakkan berbagai rudal permukaan-ke-udara dari Sistem Peluncuran Vertikal Mk 41 miliknya . sejumlah laporan menyebutkan senjata yang digunakan untuk menjatuhkan rudal Houthi adalah varian rudal permukaan-ke-udara SM-2.
Kapal ini juga berada dalam konfigurasi 'Rota' yang unik untuk kapal perusak kelas Arleigh Burke yang dikerahkan ke Eropa. Ini mencakup pertahanan ekstra yang disesuaikan dalam bentuk SeaRAM dan kemampuan peperangan elektronik. Kapal-kapal tersebut juga mempertahankan sistem senjata jarak dekat Phalanx .
USS Carney saat ini tergabung dalam kelompok tempur Gerald R. Ford Carrier. Ini adalah salah satu dari sejumlah besar aset militer Amerika yang direposisi atau dikerahkan setelah serangan ke Israel.
Pemerintah Amerka mengatakan penempatan kekuatan ini untuk mencegah kelompok lain untuk menyerang Israel.
Serangan ke Pangkalan Amerika
Penembakan ini juga terjadi setelah sejumlah serangan drone terhadap pangkalan di Irak dan Suriah selama beberapa hari terakhir . Baru-baru ini, laporan yang belum dikonfirmasi mengenai serangan baru terhadap sasaran di Suriah mulai bermunculan.
Pertahanan udara berbasis darat mampu mencegat setidaknya beberapa drone selama serangan awal pekan ini. Beberapa masih berhasil lolos, menyebabkan cedera ringan pada personel Amerika.
- 9 Rekomendasi Tempat Wisata di Kota Bandung
- Harga iPhone 15 di iBox Mulai dari Rp16 Jutaan, Ada Promo Bebas 2 Bulan Cicilan
- 5 Rekomendasi Film dan Series Terbaru Netflix Bulan Oktober, Tak Hanya The Fall of The House of Usher!
Di bagian lain pada Kamis drone dan roket juga menargetkan pangkalan udara Ain al-Asad. Pangkalan yang menampung pasukan Amerika dan internasional lainnya di Irak barat. Reuters mengutip sumber keamanan melaporkan beberapa ledakan terdengar di dalam pangkalan itu.
Militer Irak mengatakan pihaknya menutup area sekitar pangkalan dan memulai operasi pencarian. Belum jelas apakah serangan itu menimbulkan korban jiwa atau kerusakan.
Sedangkan polisi Irak mengatakan sejumlah roket juga menghantam pangkalan militer lain yang menampung pasukan Amerika di dekat bandara internasional Baghdad. Namun polisi tidak tidak memberikan rincian lebih lanjut. Amerika Serikat memiliki 2.500 tentara di Irak dan 900 lainnya ditempatkan di Suriah.