Ketentuan Harga Minimum Sawit Bikin Harga CPO Merangkak Naik, Apkasindo: Saya Apresiasi
- Ia mengapresiasi beberapa kebijakan terkait sawit yang dikeluarkan.
Nasional
JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat Manurung membeberkan kondisi terkini petani sawit setelah berbagai kebijakan dikeluarkan pemerintah akhir-akhir ini.
Awalnya Gulat pesimis terhadap ditunjuknya Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan karena tak memiliki latar belakang persawitan. Namun, ia mengapresiasi beberapa kebijakan terkait sawit yang dikeluarkan.
"Awalnya saya pesimis dengan pak Zulkifli dengan pengalaman yang minim tentang sawit, saat dia ditunjuk emang bisa? Tapi saya apresiasi," ujar Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat Manurung kepada TrenAsia.com 19 Juli 2022.
- Bayar Pajak Mobil dan Motor Bisa di Alfamart dan Indomaret, Begini Caranya
- Tantangan Apple ke para Hacker: Silakan Bobol Sistem Keamanan Terbaru Jika Ingin Rp30 Miliar!
- 5 Alasan Mengapa Anda Perlu Punya Pekerjaan Sampingan Meskipun Dianggap Melelahkan
Nyatanya, kebijakan ketentuan minimum harga sawit Rp1.600 per kilogram (kg) diakui Gulat sangat berdampak positif bagi petani sawit khususnya di daerah-daerah. Akhirnya, momentum kenaikan harga crude palm oil (CPO) ikut mengerek harga tandan buah segar (TBS).
Data Apkasindo menunjukkan, harga rata-rata CPO sejak 14 Juli hingga 16 Juli terpantau naik meskipun tipis. Pada 15 Juli naik menjadi Rp1.027 per kg dari semula Rp916 per kg di petani swadaya.
Lalu kembali naik jadi Rp1.084 di 16 Juli 2022. Hingga 18 Juli 2022 harga CPO di petani swadaya sudah menyentuh angka Rp1.236 per kg.
Adapun Gulat juga mewanti-wanti kepada perusahaan untuk tidak mengambil untung secara berlebihan, agar harga TBS bisa menembus harga di atas Rp1.600 per kg.
Sebelumnya, Zulkifli Hasan mendorong para petani sawit untuk meningkatkan produktivitas karena kelapa sawit merupakan andalan ekspor Indonesia harus terus ditingkatkan.
Ia menargetkan harga TBS sawit di tingkat petani dapat mencapai Rp2.400 per kg.
Buntut Kelangkaan Minyak Goreng
Sebelumnya, pemerintah sempat menutup keran ekspor CPO sebagai respons kelangkaan minyak goreng. Akibatnya, kebijakan pelarangan ekspor beberapa waktu lalu turut memengaruhi stok minyak sawit mentah di dalam negeri menjadi berlimpah.
Praktis, penutupan ekspor CPO membuat harga termasuk TBS di tingkat petani anjlok.
"Kalau ekspor lancar, maka pabrik-pabrik bisa mengosongkan tangkinya. Kalau tangki sudah kosong, maka perusahaan akan berebut membeli TBS," kata Mendag di DPR RI, Jakarta pada Selasa 5 Juli 2022.
Untuk itu, pemerintah kembali membuka dan menaikkan komposisi ekspor CPO demi mengangkat harga TBS sawit di Indonesia. Karena selama ini harga TBS sawit hanya sekitar Rp1.000 per kg.
Saking tak lakunya TBS saat ekspor CPO ditutup, petani sawit bahkan terpaksa menjual hasil panennya ke Malaysia. Alasannya, harga TBS sawit di Malaysia tembus Rp4.000 per kg.