PT Otto Menara Globalindo (McEasy), perusahaan rintisan (start up) yang menyediakan solusi digital SaaS (Software-as-a-Service) untuk manajemen dan pelacakan kendaraan logistik / Dok. McEasy
Industri

Keterisian Gudang Logistik Stabil sebesar 93 Persen, Paling Tinggi di Cikarang

  • JAKARTA - Tingkat hunian alias okupansi gudang modern (logistic warehouse) di Jabodetabek cukup stabil di angka 93%.“Permintaan yang datang didominasi oleh peny

Industri

Aprilia Ciptaning

JAKARTA - Tingkat hunian alias okupansi gudang modern (logistic warehouse) di Jabodetabek cukup stabil di angka 93%.

“Permintaan yang datang didominasi oleh penyedia jasa logistik yang terus berekspansi dengan menyewa ruang gudang di area Jabodetabek,” Head of Industrial Jones Lang LaSalle (JLL) Farazia Basarah dalam keterangan tertulis, Selasa, 19 Oktober 2021.

Selain itu, perusahaan e-commerce, khususnya start up yang kini bertumbuh pesat, dinilai cenderung mencari ruang gudang yang berlokasi dekat dengan pusat kota Jakarta.

Di sekitar Jakarta, wilayah yang paling laris disewa adalah Cikarang, yakni mencapai 88%. Diikuti Bekasi dan Jakarta dengan persentase di atas 30%, dan di bawah 30% ada Kawarang serta Depok-Bogor, dan Tangerang.

Menurut Farazia, selain sebagai penyimpanan, fungsi ruang gudang juga beragam, meliputi pusat distribusi, ruang transit barang, ruang penyimpanan bersuhu dingin, atau menjadi pusat data.

Pusat data atau yang kerap disebut sebagai data center ini memang dianggap sebagai daya tarik bagi para investor, baik lokal maupun internasional.

Salah satu pengembang properti Sinar Mas Land, misalnya, telah menyiapkan lahan baru seluas 105 Hektare (Ha) di Kawasan industri Karawang International Industrial City (KIIC).

Direktur KIIC Sanny Iskandar mengungkapkan perluasan lahan ini dilakukan untuk memenuhi permintaan akan lahan industri. Menurutnya, saat ini kebutuhan lahan cukup tinggi, terutama bagi industri data center, electric vehicle, komponen pendukungnya, dan industri rantai pasok bagi e-commerce.

“Oleh karena itu, perluasan ini menjadi bagian dari upaya KIIC untuk menangkap momentum tersebut,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Sanny menambahkan, KIIC dikembangkan untuk menggabungkan kegiatan industri manufaktur dan fasilitas rental warehouse, rental factory and office, commercial area. Tujuannya, agar kegiatan tersebut tidak bercampur dengan pengembangan area permukiman.

Adapun sejumlah perusahaan yang telah berinvestasi di KIIC antara lain, Toyota, Yamaha, P & G, Philip Morris, Ajinomoto, Sharp, hingga Kao.