Ketika Pengujian Fitur Baru Bikin Layanan Twitter Macet
- Sejumlah pengguna Twitter mengaku tak dapat melakukan apapun pada akun Twitternya. Mulai mengirim kicauan, mengirim pesan, atau fitur lainnya pada Rabu, 8 Februari 2023 waktu setempat
Tekno
TEXAS- Sejumlah pengguna Twitter mengaku tak dapat melakukan apapun pada akun Twitternya. Mulai mengirim kicauan, mengirim pesan, atau fitur lainnya pada Rabu, 8 Februari 2023 waktu setempat.
Situs dan aplikasi platform masih berfungsi, sehingga pengguna dapat menelusuri konten yang diposting sebelumnya. Namun, pengguna tak bisa berinteraksi dengan konten tersebut di desktop atau seluler.
Pengguna mulai menyadari bahwa mereka tidak dapat men-tweet atau me-retweet. Pasalnya, muncul pesan Anda melebihi batas harian untuk mengirim tweet saat ingin melakukan posting. Pesan langsung hilang begitu saja dengan tab yang hanya menampilkan pesan bahwa ada yang tidak beres.
Usut punya usut, mengingat Elon Musk melakukan banyak aksi monetisasi pada fitur Twitter semenjak diakuisisi membuat orang berpikir bahwa pesan kesalahan yang terlihat pada hari Rabu mungkin merupakan ujian, atau pertanda bahwa tweet dan pesan langsung dapat menjadi fitur berikutnya dalam daftar fitur untuk dimonetisasi.
- Respons Garuda (GIAA) Soal Kreditur yang Gugat Pailit Maskapainya
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik Goceng, Segram Dibanderol Rp1.033.000
- IHSG Berpeluang Menguat Terbatas dan Rawan Profit Taking, Intip 6 Rekomendasi Saham dari BNI Sekuritas Hari Ini
- Rekayasa Industri Terancam Pailit, Dua Kali Digugat PKPU
Namun mengutip Insider Kamis, 9 Januari 2023, sebuah sumber mengatakan bahwa internal Twitter mencari sumber kesalahan tersebut. Hal ini bahkan membuat Musk mengirim email singkat ke staf Twitter, menginstruksikan mereka untuk menghentikan sementara pengembangan fitur baru untuk memastikan stabilitas dan ketahanan sistem.
Pada Rabu sore waktu setempat, fitur tweet dan suka berfungsi kembali untuk banyak pengguna. Pun halnya demgan kemampuan untuk mengarahkan pesan dan me-retweet masih tersedia. Twitter men-tweet dari akun Dukungannya bahwa platform mungkin tidak berfungsi seperti yang diharapkan.
"Maaf atas masalahnya. Kami sadar dan berupaya memperbaikinya," tulis utas tersebut sebagaimana dikutip TrenAsia.com.
Perlu diketahui, masalah dengan fungsionalitas dan gangguan menjadi lebih sering terjadi di Twitter sebagai buntut dari PHK besar-besaran Musk serta pemotongan biaya yang ekstrem.
Sejak itu, Twitter memiliki lebih sedikit karyawan saat ini daripada lebih dari satu dekade yang lalu. Di sisi lain, pengguna telah tumbuh dari 200 juta per bulan menjadi sekitar 250 juta per hari selama waktu yang sama.
Seorang mantan eksekutif Twitter sebelumnya mematakan bahwa performa Twitter cenderung menurun seiring waktu, tidak meledak sekaligus.
Kecepatan perubahan yang diminta oleh Musk adalah salah satu sumber masalah. Pengujian fitur yang berpotensi baru atau yang diubah terjadi begitu cepat dan dalam skala sedemikian rupa dan dengan begitu sedikit karyawan sehingga masalah tidak segera diketahui.
"Skenario yang lebih mungkin adalah ada kerusakan fitur utama untuk beberapa pengguna. Itu akan ditemukan terlambat, dan tidak jelas apa yang menyebabkan masalah dan tidak jelas bagaimana memperbaikinya ketika Anda tidak memiliki orang yang dapat memperbaikinya yang dipekerjakan ," ujar mantan eksekutif itu.