Ketua DPR Kanada Dikecam karena Puji Veteran Nazi
- Dalam rapat parlemen, Rota mengakui Yaroslav Hunka yang berusia 98 tahun sebagai “pahlawan Ukraina” di hadapan Parlemen Kanada. Hunka pernah bertugas dalam Perang Dunia II sebagai anggota Divisi 14 Waffen Grenadier SS.
Dunia
JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kanada Anthony Rota meminta maaf karena memuji seseorang yang pernah bertugas dalam sebuah unit Nazi selama Perang Dunia Kedua.
Dalam rapat parlemen, Rota mengakui Yaroslav Hunka yang berusia 98 tahun sebagai “pahlawan Ukraina” di hadapan Parlemen Kanada. Hunka pernah bertugas dalam Perang Dunia II sebagai anggota Divisi 14 Waffen Grenadier SS.
Friends of Simon Wiesenthal Center, sebuah kelompok hak asasi manusia Yahudi, kemudian menuntut permintaan maaf atas ucapan tersebut. Dilansir dari Reuters, Senin 25 September 2023, Rota menegaskan bertanggung jawab atas kekhilafannya. Rota menyebut hal itu sepenuhnya kesalahan dia.
- Menelusuri Keindahan Alam Arkansas: Geografi dan Lanskap Negara Bagian
- Simak Profil Barito Renewables Energy yang Mau IPO
- Ahli: Hubungan Anda Bisa Berubah Toxic Jika Penanganan Konfliknya Seperti Ini
Rota menambahkan dalam pernyataannya bahwa tidak seorang pun, termasuk sesama anggota parlemen atau delegasi Ukraina, mengetahui rencana atau ucapannya sebelumnya.
“Saya kemudian mengetahui lebih banyak informasi yang membuat saya menyesal atas keputusan saya,” katanya, menambahkan permintaan maaf yang mendalam kepada komunitas Yahudi.
Pengakuan itu muncul setelah kunjungan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berterima kasih kepada Kanada atas bantuannya dalam perang melawan Rusia. Menyusul pernyataan Zelensky, Rota memuji Hunka, yang turut hadir dalam pertemuan, karena memperjuangkan kemerdekaan Ukraina melawan Rusia. Hunka menerima tepuk tangan meriah dari mereka yang berkumpul.
“Pada saat antisemitisme meningkat dan distorsi Holocaust, sangat meresahkan melihat Parlemen Kanada bangkit untuk memuji seseorang yang merupakan anggota unit di Waffen-SS, cabang militer Nazi yang bertanggung jawab atas pembunuhan orang Yahudi dan lainnya,” kata Friends of Simon Wiesenthal Center dalam sebuah pernyataan.
“Harus ada penjelasan tentang bagaimana individu ini (Hunka) masuk ke dalam ruang suci Parlemen Kanada dan mendapatkan pengakuan dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat serta standing ovation,” tambah kelompok tersebut.
- Kuota Tiket Habis, KCIC Buka Kembali Uji Coba Tahap II
- Pertama di Asia Tenggara, Semen Indonesia Operasikan Fasilitas Penjaga Ozon
- Crazy Rich Surabaya Menang Gugatan Rp1 Triliun Usai MA Tolak PK Antam
Badan berita negara Rusia, RIA, mengutip Duta Besar Rusia untuk Kanada, Oleg Stepanov, mengatakan kedutaan akan mengirim surat kepada Perdana Menteri Justin Trudeau dan catatan kepada Kementerian Luar Negeri Kanada pada Senin. “Kami tentu saja akan menuntut klarifikasi pemerintah Kanada,” kata Stepanov mengutip RIA.
Pada Februari 2022, Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina. Rusia menyatakan tujuan dari “operasi militer khusus” tersebut adalah untuk membersihkan unsur-unsur Nazi dan demiliterisasi tetangganya.
Kyiv dan sekutu-sekutunya di Barat menyatakan agresi, yang telah mengakibatkan ribuan kematian dan jutaan orang mengungsi, telah menjadi perampasan tanah tanpa alasan. Washington mengatakan justifikasi palsu Moskow atas perang hanyalah upaya Kremlin untuk memanipulasi opini publik internasional.