Ketua Federal Reserve AS: Evergrande adalah Masalah China
- Washington - Ketua Federal Reserve A.S., Jerome Powell, mengatakan pada hari Rabu bahwa masalah utang yang dialami pengembang properti Evergrande adalah kepenti
Dunia
Washington - Ketua Federal Reserve Amerika Serikat (AS), Jerome Powell, mengatakan pada hari Rabu bahwa masalah utang yang dialami pengembang properti Evergrande adalah kepentingan China dan dia tidak melihat paralel dengan sektor korporasi A.S.
Potensi default oleh Evergrande (3333.HK), penerbit junk-bond terbesar di Asia, mendorong adanya selloff tajam di Wall Street dan melebarkan spreads pada high-yield bonds Amerika pada hari Senin, meskipun pasar telah stabil sejak saat itu.
"Tidak banyak impilkasi yang langsung berpengaruh pada kami. Bank-bank besar China tidak terlalu terekspos, tetapi mungkin ada kekhawatiran akan efeknya pada kondisi keuangan global melalui global confidence channels dan hal semacam itu," kata Powell kepada wartawan setelah pertemuan kebijakan the Fed. "Tetapi aku tidak akan membuat paralelnya kepada sektor korporasi Amerika Serikat."
- Bioskop CGV di Cirebon dan Purwakarta Dibuka Lagi
- LPPF dan GoTo Group Sumbang Rp5 Miliar untuk Pembangunan Tempat Isoman ROGR di Pulogadung
- Jaga Mata Rantai Industri Hasil Tembakau, Batalkan Revisi PP 109/2012
Dia menambahkan dengan kemunculan pandemi tahun lalu, the Fed sempat khawatir akan defaults oleh perusahaan yang terlilit utang, dengan catatan bahwa hal itu tidak terwujud secara signifikan karena UU CARES Amerika dan tindakan oleh bank sentral. Menurutnya saat ini default perusahaan sangat, sangat rendah.
Mengenai Evergrande, Powell mengatakan bahwa China memiliki utang yang sangat tinggi untuk ekonomi pasar yang sedang berkembang dan pemerintahnya memberlakukan batasan baru bagi perusahaan dengan leverage tinggi.
Pada hari Rabu, Evergrande setuju untuk menyelesaikan pembayaran untuk obligasi domestik, sementara bank sentral China menyuntikkan dana ke dalam sistem perbankan, untuk sementara menenangkan ketakutan investor akan contagion yang menekan ekuitas dan aset berisiko lainnya pada awal minggu ini.