Fintech

Ketua MPR: Peluang Penambangan Kripto di Indonesia Masih Sangat Besar

  • Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo mengatakan bahwa pasar aset kripto beserta turunannya dalam ranah perdagangan berjangka komoditi (PBK) masih memiliki peluang investasi yang sangat besar.
Fintech
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo mengatakan bahwa pasar aset kripto beserta turunannya dalam ranah perdagangan berjangka komoditi (PBK) masih memiliki peluang investasi yang sangat besar. Peluang itu pun dinilai Bambang terdapat pada penambangan kripto di Indonesia.

Perdagangan kripto di dalam negeri terus bertumbuh, dan saat ini pasar kripto di Indonesia tercatat sebagai yang terbesar di Asia Tenggara sementara di level global, Indonesia berada di peringkat ke-30. 

Bambang pun melihat hal tersebut sebagai indikasi yang menunjukkan peluang investasi kripto yang sangat besar di Indonesia, termasuk untuk penambangan mata uang kripto (cryptocurrency mining). 

“Peluang penambangan kripto masih sangat besar. Terlebih, saat ini pertumbuhan kripto di dalam negeri terbilang masif dengan ditandai lonjakan jumlah investor dan gelembung nilai transaksi,” ujar Bambang sebagaimana dikutip dari akun Instagram-nya, Senin, 14 Maret 2022. 

Mengacu kepada data Kementerian Perdagangan (Kemendag), Bambang mengatakan bahwa per Desember 2021, jumlah investor aset kripto di Indonesia sudah mencapai 11 juta orang. 

Angka itu lebih besar dibanding jumlah investor di pasar modal berbasis Single Investor Identification (SID) yang jumlahnya 7,48 juta investor. 

Bambang pun menegaskan bahwa pasar aset kripto mampu menghimpun dana dalam jumlah yang jauh lebih besar dibanding pasar modal

"Sepanjang tahun 2021, akumulasi nilai transaksi aset kripto juga terus tumbuh hingga mencapai Rp859,45 triliun dengan nilai transaksi rata-rata perhari mencapai Rp2,3 triliun. Kemampuan pasar aset kripto menghimpun dana jelas jauh lebih besar dibanding penghimpunan dana di pasar modal yang jumlahnya masih di kisaran Rp363,3 triliun," kata Bambang.

Menurut Bambang, ekosistem kripto di dalam negeri akan terus berkembang seiring dengan jumlah investor kripto yang terus bertumbuh. Ia mengatakan, pemerintah pun perlu menjadikan pertumbuhan masif pasar kripto dalam negeri sebagai momentum percepatan transformasi ekonomi digital

Bambang pun mengingatkan bahwa percepatan transformasi itu sebaiknya dimulai dengan membangun ekosistem perdagangan baru meliputi edukasi, mekanisme perdagangan yang lebih baik, penguatan perlindungan konsumen dan investor, pembentukan para profesi penunjang yang kapabel dan terpercaya, hingga perluasan potensi penerimaan pajak.