Keunikan Mekaar Bikin Malaysia Kepincut dan Minat Adopsi Program Serupa
- Malaysia menunjukkan minat dalam mengadopsi program pemberdayaan perempuan yang dimiliki oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Mekaar, di Malaysia.
IKNB
JAKARTA - Malaysia menunjukkan minat dalam mengadopsi program pemberdayaan perempuan yang dimiliki oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Mekaar, di negaranya.
Hal ini terungkap ketika perwakilan ASEAN Cooperative Organization (ACO), yang diwakili oleh ANGKASA dan Koperasi Pembiayaan Syariah Angkasa Berhad (KOPSYA Angkasa) Malaysia, melakukan kunjungan studi ke PNM beberapa waktu lalu.
ANGKASA berfungsi sebagai tempat berkumpulnya gerakan koperasi di Malaysia, sedangkan KOPSYA Angkasa adalah koperasi sekunder di Malaysia yang menempati peringkat ke-21 terbesar di negara tersebut.
- Resmi IPO, Manggung Polahraya (MANG) Bidik Pendapatan Rp180 Miliar pada 2024
- Hingga Akhir 2023, Rencana Penyehatan Keuangan AJB Bumiputera 1912 Belum Optimal
- BSI dan Mandiri Sekuritas Hadirkan Proses Buka RDN Secepat Kilat
Kunjungan ini tidak hanya untuk membangun hubungan positif sebagai rekanan dalam penyediaan pembiayaan, tetapi juga untuk berbagi wawasan terkait model bisnis pemberian pinjaman kelompok tanpa jaminan untuk perempuan prasejahtera yang telah berhasil diimplementasikan oleh PNM.
Sebanyak 23 perwakilan delegasi dari Malaysia menunjukkan ketertarikan terhadap program pembiayaan dan pemberdayaan yang dilakukan oleh PNM, terutama melalui program Mekaar yang secara sukses menyalip Grameen Bank di Bangladesh. Selain itu, PNM secara khusus memberdayakan perempuan melalui program Mekaar.
Sunar Basuki, Direktur Operasional, Digital, dan Teknologi Informasi PNM dalam keterangan resminya, menjelaskan bahwa salah satu keunikan produk Mekaar adalah terjadinya social re-engineering dalam ekosistem pembiayaan PNM.
Dia menyoroti bagaimana kelompok-kelompok tersebut diajar untuk menjalankan usaha dengan prinsip kejujuran, disiplin, dan kerja keras, sehingga dapat berkembang bersama dan mendapatkan akses perbankan.
Tujuan PNM dalam studi banding dengan organisasi koperasi syariah Malaysia adalah menciptakan kesejahteraan, sebuah tujuan yang juga diemban oleh koperasi.
PNM meyakini bahwa kesejahteraan dapat terwujud melalui kegiatan bersama dalam berbagai program, terutama pemberdayaan yang telah mereka terapkan. Sunar menambahkan, "Kebangkitan ekonomi masyarakat kelas bawah itu memerlukan pengembangan skill atau kompetensi di bidang usaha. Oleh karena itu, kita gandengkan modal finansial dan pendampingan."
Seperti diketahui, pembiayaan melalui program Mekaar di PNM melibatkan ibu-ibu yang membentuk kelompok di sekitar tempat tinggal mereka dan berkumpul setiap minggu dalam Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM).
Dalam PKM, mereka mendapatkan literasi terkait usaha, keuangan, dan digital, serta mendapatkan pendampingan agar dapat meningkatkan taraf hidup.