<p>Gerai KFC milik PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST). / Facebook @kfcindonesia</p>
Industri

KFC Proyeksi Penjualan 2020 Anjlok 25%-50%

  • Emiten pemilik gerai waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC), PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) sudah menutup 115 gerai KFC Indonesia karena dampak COVID-19.

Industri
Sukirno

Sukirno

Author

Emiten pemilik gerai waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC), PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) sudah menutup 115 gerai KFC Indonesia karena dampak COVID-19. Jumlah itu tersebar di berbagai pusat perbelanjaan di seluruh Indonesia.

Manajemen Fast Food mengungkapkan dalam keterbukaan informasi di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa, 19 Mei 2020, penghentian maupun pembatasan operasional tersebut bisa berlangsung lebih dari 3 bulan. Bahkan, Fast Food memperkirakan, pendapatan dan laba perseroan bisa turun berkisar 25%-50% atas penghentian atau pembatasan operasional tersebut.

Perseroan pun berharap semua jenis pelayanan sudah dapat dibuka, termasuk dine-in, walaupun ada pembatasan kapasitas pelanggan di dalam gerai. Untuk sementara, di tengah kondisi ini, hanya layanan take-away home delivery, drive-thru, dan online ordering yang beroperasi.

Selain itu, perseroan menjalankan beberapa langkah untuk meningkatkan pendapatan semaksimal mungkin dengan cara menyediakan menu dengan harga terjangkau dan cara-cara untuk memperluas jenis pelayanan yang dapat diberikan kepada pelanggan.

Sebelum ini, manajemen Fast Food juga sudah menunda rencana penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue. Rencananya, FAST bakal rights issue 350 juta lembar saham baru.

Bahkan, perseroan juga sudah mengajukan perpanjangan waktu hingga dua bulan untuk menyampaikan laporan keuangan 2019. Manajemen Fast Food beralasan, pihaknya tengah berfokus kepada aktivitas operasional yang terjadi penurunan nilai penjualan dan jumlah transaksi yang mempengaruhi perputaran kas perusahaan.

Adapun hal ini disebabkan karena tekanan pandemi COVID-19 di Indonesia yang mempengaruhi pola konsumsi masyarakat Indonesia sejak dua bulan belakangan ini.

Hingga September 2020, Fast Food Indonesia meraup pendapatan Rp5,01 triliun, naik 12,9% dari tahun sebelumnya Rp4,4 triliun. Laba bersih yang diraup FAST mencapai Rp175,69 miliar, meroket 81,5% dari tahun sebelumnya Rp96,77 miliar.

Seperti diketahui, saham FAST digenggam oleh PT Gelael Pratama (43,84%), PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (25,84%), dan masyarakat (20,32%).

Gelael Pratama adalah perusahaan yang dimiliki oleh mendiang Dick Gelael, kakek dari pembalap F3 Sean Gelael, yang menaungi waralaba KFC di Indonesia sejak 1978.

Pada perdagangan Selasa, 19 Mei 2020, saham FAST ditutup naik 1% sebesar 10 poin ke level Rp1.010 per lembar. Kapitalisasi pasar saham FAST mencapai Rp4,03 triliun dengan imbal hasil 0,37% dalam setahun terakhir. (SKO)