Khawatir Inflasi Global, Rupiah Diprediksi Masih Loyo
- Kurs rupiah diperkirakan masih akan mengalami pelemahan di rentang Rp14.380 - Rp14.400 per dolar AS pada hari ini.
Pasar Modal
JAKARTA - Nilai tukar rupiah atau kurs rupiah diperkirakan masih akan mengalami pelemahan di rentang Rp14.380 - Rp14.400 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis, 20 Januari 2022.
Analis keuangan Ariston Tjendra mengungkapkan, kenaikan suku bunga acuan The Fed menyebabkan kekhawatiran kenaikan inflasi global, dan menekan nilai rupiah.
"Yield obligasi pemerintah AS pada perdagangan kemarin masih menunjukkan kenaikan," ujar Ariston pada TrenAsia.com, Kamis, 20 Januari 2022.
- Jangan Senang Dulu, Ternyata Lonjakan Harga Migas dan Batu Bara Tidak Baik bagi Indonesia
- 5 Musim Jual Beli Saham yang Penting untuk Diketahui
- Kode Broker Saham Ditutup: Bandar Untung, Investor Ritel Buntung
Adapun sebelumnya, yield tenor 10 tahun sempat menyentuh kisaran 1,9%, yang lebih tinggi dibandingkan dengan hari sebelunya. Hal ini menimbulkan perkiraan pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat yang akan segera naik dalam waktu dekat.
Selain itu, adanya kenaikan inflasi global menjadi hal yang patut diwaspadai terhadap pertumbuhan ekonomi global, termasuk perekonomian negara berkembang, maka dengan adanya hal tersebut dapat mendorong minat pasar untuk meninggalkan aset beresiko yang akan berdampak pada penekanan nilai rupiah.