<p>Pewarta mengamati layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Jum&#8217;at, 20 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Khawatir PSBB Lanjutan, IHSG Kembali Merah, Sederet Saham Ini Jadi Pemberat

  • Data RTI Business menunjukkan ada setidaknya 10 saham yang menjadi pemberat laju indeks hari ini.

Industri
Fajar Yusuf Rasdianto

Fajar Yusuf Rasdianto

Author

JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I Selasa, 29 Desember 2020 tidak begitu menggembirakan. Pasalnya, laju indeks kali ini telah melemah tipis 0,29% atau 17,8 poin ke level 6.075,74.

Saham-saham di sektor industri dasar dan pertambangan menjadi penekan laju indeks dengan pelemahan masing-masing 0,82% dan 0,76%. Begitu pula dengan saham-saham big caps di indeks LQ45 yang juga turut mengalami penurunan 0,37%.

Sepanjang sesi I ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) hanya mencatatkan total transaksi saham Rp8,5 triliun. Nilai itu berdasarkan haril transaksi saham sebanyak 13,2 miliar dengan frekuensi 774.399 kali.

Begitu pula dengan investor asing yang kembali mencatatkan aksi net sell senilai Rp1,1 triliun. Sementara aksi beli asing hanya tercatat Rp823,8 miliar. Dengan demikian masih menyisakan net foreign sell (NFS) di sesi I sebesar Rp319,85 miliar.

Assosiacate Director of Research and Invesment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai, sejatinya sentimen global terhadap IHSG hari ini terbilang cukup positif. Terutama soal pergerakan Dow Jones kemarin yang sempat naik 0,7% atau 204,10 basis poin ke level 30.403,97.

Namun demikian, kekhawatiran akan peningkatan kasus positif COVID-19 masih terus membayangi pergerakan IHSG hari ini. Investor barangkali cukup khawatir jikalau kenaikan tinggi kasus positif COVID-19 itu bakal berujung pada penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) lanjutan oleh Pemerintah Provinsi Jakarta.

“Kekhawatiran lockdown di Jakarta masih akan kembali menghantui pergerakan IHSG dan pasar obligasi ke depannya,” terang Nico dalam riset hariannya, Selasa, 29 Desember 2020.

Sebab itu pulalah, akhirnya sejumlah saham likuid di pasar modal mengalami pelemahan. Data RTI Business menunjukkan ada setidaknya 10 saham yang menjadi pemberat laju indeks hari ini.

Pertama, PT Andalan Sakti Primaindo Tbk (ASPI) yang melemah 7 poin atau 6,14% ke level Rp107 per lembar. Selanjutnya, PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) yang anjlok 20 poin atau 5,05% ke level Rp376 per lembar.

Berikut 10 saham paling boncos sesi I, Selasa, 29 Desember 2020:
  • ASPI: -6,14%
  • BNII: -5,05%
  • ERAA: -3,81%
  • DKFT: -3,81%
  • PSAB: -2,74%
  • MNCN: -2,5%
  • MDKA: -2,33%
  • ADMG: -2,27%
  • TINS: -1,59%
  • PURA: -1,59%