
Kian Diminati, Jumlah Investor Kripto Hampir Sentuh 17 Juta Orang
- Jumlah investor aset kripto mencapai 16,99 juta orang per Februari 2023, berdasarkan catatan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Jumlah tersebut bertambah 13.000 orang dibandingkan pada Januari 2023.
Pasar Modal
JAKARTA - Jumlah investor aset kripto mencapai 16,99 juta orang per Februari 2023, berdasarkan catatan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Jumlah tersebut bertambah 13.000 orang dibandingkan pada Januari 2023.
Sejalan dengan pertumbuhan jumlah investor, nilai transaksi perdagangan aset kripto di Indonesia pun mengalami kenaikan sejak awal tahun 2023. Tercatat pada Februari 2023, nilai transaksi kripto mencpai Rp13,8 triliun, naik 13,7% dibandingkan Januari 2023 yang hanya sebesar Rp12,14 triliun.
VP Corporate Communication Tokocrypto, Rieka Handayani, mengatakan pertumbuhan investor pasar kripto menunjukkan momentum yang sangat dimanfaatkan baik oleh investor maupun trader untuk kembali meramaikan pasar, terlebih harga aset kripto tengah mengalami tren meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
- Ancol Gratiskan Tiket Masuk bagi Pengunjung Selama Ramadan 2023, Catat Syaratnya!
- Akses Mudah, Ini Cara ke Mal Senayan City dengan Transportasi Umum
- Daftar Harga Tiket Konser Suga BTS di Jakarta, Termurah Rp1,3 Juta
"Ada indikasi peningkatan transaksi. Volume transaksi aset kripto, terutama Bitcoin mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan dimulai awal tahun 2023. Pergerakan kripto saat ini didasari oleh pertumbuhan inflasi AS yang melambat, kenaikan suku bunga hingga krisis perbankan," kata Rieka, Jumat, 24 Maret 2023.
Ditambahkan Rieka, secara kolektif market kripto kemungkinan besar memiliki potensi untuk bergerak positif dalam jangka panjang. Kenaikan transaksi diperkirakan akan terjadi seiring dengan situasi makroekonomi yang kembali stabil. Untuk itu investor memerlukan strategi yang cermat dan selalu melakukan riset dalam mengambil keputusan investasi aset apa pun
Generasi Muda
Pertumbuhan industri kripto di Indonesia didorong oleh tingginya animo generasi muda yang sudah melek investasi. Berdasarkan data Bappebti, demografi pelanggan aset kripto di Indonesia pada tahun 2022 didominasi oleh generasi muda direntang usia 18-24 tahun (28,2%) dan 25-30 tahun (28,5%).

Menariknya, untuk kelompok profesi pelajar/mahasiswa (23,5%) menjadi salah satu yang paling dominan dalam latar belakang investor aset kripto di Tanah Air. Demografi rata-rata nilai transaksi aset kripto pada tahun 2022 pun menunjukan sebesar 64,6% banyak yang bertansaksi di bawah Rp500.000. Dan transaksi tertinggi di atas lebih dari Rp100 juta hanya sekitar 4,1%.
"Kripto adalah jenis investasi yang paling umum untuk milenial, setara dengan saham dan reksadana. Banyak generasi muda melihat peluang untuk mencapai tujuan keuangan yang baik di masa depan melalui kripto. Mereka percaya bahwa akan ada pengembalian return yang besar, di samping risiko yang akan dihadapi. Barrier to entry yang sangat kecil dan kemudahaan akses ke platform investasi kripto juga menjadi daya tarik tingginya minat investor muda," pungkas Rieka.