Kiat Merawat Kain Batik Agar Tak Cepat Rusak
Pusat perbelanjaan Thamrin City menggelar talk show online yakni “Mengenal dan Merawat Batik Nusantara” melalui platform Instagram miliknya.
Gaya Hidup
Pusat perbelanjaan Thamrin City menggelar talk show online yakni “Mengenal dan Merawat Batik Nusantara” melalui platform Instagram miliknya. Kegiatan online tersebut memberikan edukasi mengenai perawatan batik yang baik dan benar.
Ganeral Manager PR & Promotion Thamrin City Sindiwaty Mastra mengatakan selain memberikan edukasi yang bermanfaat, acara ini juga dilakukan untuk mendukung penjualan para tenant di tengah pandemi COVID-19.
“Sebagai pusat perbelanjaan yang telah 10 tahun membentuk pusat batik Nusantara di Jakarta, Thamrin City ingin terus memberikan informasi yang edukatif untuk para pelanggan melalui acara virtual seperti ini,” katanya di Jakarta, Senin, 27 April 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Pusat perbelanjaan yang merupakan unit bisnis milik PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) ini, turut mengundang Humas Museum Tekstil Indonesia dalam kegiatan tersebut untuk memberikan edukasi seputar batik.
Humas Museum Tekstil Indonesia Ardi Hariyadi menjelaskan mengenai cara praktis untuk merawat kain batik agar kualitasnya tetap terjaga dan awet. Sebab, kain batik menggunakan bahan-bahan alami, sehingga perawatannya harus diperhatikan lebih serius.
Cara merawat kain batik, pertama, perhatikan tempat penyimpanan batik. Kain batik sebaiknya disimpan di tempat yang tidak terlalu banyak terpapar cahaya dan sinar matahari.
Hal itu dikarenakan cahaya atau sinar matahari dapat menyebabkan pemudaran atau degradasi warna. Warna kain batik yang pudar mengurangi nilai dan kualitas batik tersebut.
Kedua, suhu tempat penyimpanan batik jangan berubah. Batik dapat disimpan di mana saja dengan catatan tempat itu memiliki suhu yang stabil dan tidak mengalami fluktuasi suhu yang tinggi.
“Fluktuasi suhu membuat kain batik menjadi rentan rusak, jadi sebisa mungkin simpan batik di ruangan dengan suhu 16-25°C. Pastikan juga ruangan tersebut memiliki sirkulasi udara yang baik dan bersih,” jelasnya.
Ketiga, pastikan untuk mencuci kain batik dengan cara yang benar. Jangan mencuci batik dengan cara menyikat maupun mengucek kain. Sebisa mungkin batik tersebut dibentangkan ketika dicuci.
Demikian juga dengan penggunaan sabun cuci, sebaiknya mencuci batik menggunakan lerak atau sabun pencuci batik. Kini, lerak juga sudah banyak dijual di pasaran.
“Lebih simpel untuk di rumah, silakan cuci batik dengan sampo atau sabun bayi. Produk ini lebih aman bagi batik dibandingkan dengan menggunakan deterjen,” tambah Ardi.
Adapun, Ardi mengatakan kain batik merupakan salah satu warisan Nusantara yang paling dibanggakan orang Indonesia. Hampir semua orang Indonesia mengenal dan memiliki kain batik yang biasanya dijadikan sebagai busana.
Dalam penjelasannya, batik Indonesia merupakan bagian dari karya seni yang ditorehkan pada selembar kain dengan menggunakan canting dan lilin malam sebagai perintang warnanya. Definisi batik ini perlu dipahami karena sering kali masyarakat salah kaprah dengan dalam memahaminya.
“Batik bukanlah sebuah motif, melainkan proses pembuatan motif di kain dengan menggunakan canting dan malam,” katanya. Jadi, kain yang tidak menggunakan metode ini tidak dapat disebut sebagai batik, tetapi kain dengan motif batik. (SKO)