CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin (kedua kiri) dan Direktur Shopee Indonesia Christin Djuarto (kanan) mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 15 September 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Korporasi

Kikis Porsi Modal Kerja dari Dana IPO, Bukalapak Mau Akuisisi Siapa?

  • Emiten teknologi PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) merealokasi dana hasil penawaran umum saham perdana (initial public offering/ IPO) per 23 Desember 2021
Korporasi
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Emiten teknologi PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) merealokasi dana hasil penawaran umum saham perdana (initial public offering/ IPO) per 23 Desember 2021.

Rencana perubahan alokasi dana IPO akan dibahas dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB).  Melalui keterbukaan informasi, Bukalapak akan mengubah mayoritas peruntukkan dana hasil IPO untuk modal kerja yang sebelumnya sebesar 66% menjadi 33%. 

Alokasi semula 66% untuk modal kerja setara dengan Rp14,45 triliun dari total hasil perolehan dana yang mencapai Rp21,9 triliun. Dengan rencana realokasi, jatah modal kerja tinggal Rp7,22 triliun.

Sisanya, sekitar 34% akan tetap digunakan untuk modal kerja entitas anak yaitu PT Buka Mitra Indonesia dan PT Buka Usaha Indonesia masing-masing 15%.  Kemudian, 4% lainnya akan digunakan oleh perseroan dan atau entitas anak untuk pertumbuhan atau pengembangan usaha melalui bermacam hal. 

Seperti pembelian saham dan/atau aset, dan/atau penyertaan saham pada satu atau lebih perusahaan termasuk dalam rangka perjanjian patungan (joint venture), dan metode transaksi lain yang sesuai.

Teranyar, Corporate Secretary Bukalapak, Perdana Arning Saputro menjelaskan, perseroan memiliki sejumlah alasan terkait dengan realokasi ini. Pertama, adanya perkembangan organik dari perseroan, dalam hal ini termasuk pendirian anak perusahaan baru yang membutuhkan dana untuk kegiatan operasional dan pengembangan usahanya.

“Kedua, terdapat potensi dan kesempatan baru yang tersedia setelah penawaran pmum, untuk melakukan pembelian saham atau investasi pada perusahaan-perusahaan lain, yang dapat menciptakan peluang berkembangnya usaha perseroan,” tulis Perdana Di Bursa Efek Indonesia, Rabu 8 Desember 2021.

Dalam penjelasannya, Bukalapak tak menyebut peruntukkan yang pasti terkait realokasi dana IPO. Bukalapak hanya menyebut saat ini perseroan sedang dalam proses penjajakan dan mengkaji potensi dan kesempatan baru untuk melakukan pembelian saham atau investasi pada perusahaan-perusahaan lain.

“Oleh karenanya, saat ini perseroan belum dapat menyampaikan mengenai nama perusahaan dan/atau asset yang ditargetkan untuk dibeli, dan/atau perusahaan yang menjadi target penyertaan modal.”

Bukalapak juga masih bungkam soal kisi-kisi soal sektor usaha apa yang akan dibeli perusahaan. Setelah mendapatkan restu para pemegang saham, Bukalapak dapat melakukan langkah-langkah lebih lanjut terkait dengan tahapan-tahapan prosedural dari rencana pembelian saham atau investasi.