Kilang Balongan Terbakar, Pertamina Diminta Optimalkan Produksi di Kilang Lain
Kilang Balongan yang kebakaran berhasil padam. Kementerian ESDM meminta Pertamina mengoptimalkan kapasitas produksi minyak di kilang-kilang lain seperti Cilacap.
Industri
JAKARTA – Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menginstruksikan PT Pertamina (Persero) untuk untuk tetap mempertahankan kestabilan pasokan bahan bakar menyusul kebakaran kilang Balongan yang menghambat operasi. Menteri ESDM Arifin Tasrif menuturkan Pertamina bisa mengoptimalkan kapasitas produksi kilang-kilang lain seperti Cilacap.
Menteri ESDM Arifin didampingi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati melakukan peninjauan ke Kilang RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, pada Sabtu, 3 April 2021. Arifin menjelaskan api sudah berhasil dipadamkan dan saat ini dalam proses penyelesaian.
“Selain itu juga dilakukan pendinginan terhadap minyak-minyak yang masih ada di dasar sehingga bisa diturunkan temperaturnya,” ujar Arifin, dalam keterangan resmi, Minggu, 4 April 2021.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Arifin memaparkan investigasi penyebab terjadinya insiden masih terus dilakukan pihak internal dan eksternal dari Pertamina. Untuk menutupi kemungkinan terjadinya kekurangan pasokan bahan bakar untuk masyarakat akibat insiden ini, Arifin meminta Pertamina untuk mengoptimalkan kapasitas produksi kilang lain.
“Dengan terjadinya peristiwa ini akan mengoptimalkan kapasitas produk di kilang-kilang lain yang ada dengan memperhatikan standar keselamatan bekerja. Kita harapkan kebutuhan dalam negeri bisa dipenuhi dari pertamina sendiri,” jelas Arifin.
Arifin juga mengapresiasi langkah langkah yang telah dilakukan sehingga insiden ini dapat ditangani dengan cepat dan tidak mengakibatkan kerusakan yang lebih parah lagi. Hingga saat ini, Pertamina masih tetap melakukan pendinginan dan pengawasan di area tanki T-301 sambil memastikan tidak ada potensi api akan muncul lagi.
Sebelumnya, telah terjadi insiden di Kilang Pertamina Balongan yang menyebabkan terjadinya kebakaran pada tangki T-301G pada Senin, 29 Maret 2021 sekitar pukul 00.45 dini hari.
Kebakaran merembet ke tiga unit tangki lainnya sehingga total 4 unit tangki terbakar (T-301E, T-301F, T-301G, dan T-301H). Pada saat kejadian tangki T-301E terisi 2.038 KL gasoline, tangki T-301G terisi 23.290 KL gasoline, sedangkan tangki T-301F dan T-301H kosong. Penyebab kebakaran belum diketahui secara pasti dan proses penyelidikan sedang dilakukan pihak internal dan eksternal dari Pertamina.
Pasokan dan Distribusi Masih Aman
Mengenai ketersediaan stok untuk kebutuhan masyarakat, PT Pertamina (Persero) menegaskan tidak akan terjadi kelangkaan. VP Corporate Communication Pertamina Fauziah Usman menjelaskan yang terbakar hanya penyimpanan (storage) bukan kilang. Fauziah menuturkan kilang Balongan ini memasok ke Plumpang Jakarta dan Cikampek. Hingga saat ini, kata dia, pasokan dan distribusi masih aman.
“Masyarakat tidak perlu panik, pasokan BBM dalam keadaan aman. Yang terbakar hanya storage, bukan kilang. Sehingga kilang sudah dapat mulai di-start up dan selanjutnya dapat beroperasi secara normal,” ujar VP Corporate Communication Pertamina Fauziah Usman
Kilang Balongan merupakan salah satu kilang yang dimiliki PT Pertamina. Kilang dengan kapasitas pengolahan 125.000 bopd ini merupakan kilang dengan kompleksitas tertinggi di Indonesia (11,9 Nelson Index).
Kilang ini mulai beroperasi sejak 1994 ini mengolah 14 jenis crude domestik (87% input total) dan 3 jenis crude impor (13% input total). Produk yang dihasilkan kilang ini antara lain avtur, BBM (gasoline, diesel), LPG, petrokimia (propylene) dan produk samping lainnya.
Sebagian besar (82%) produk kilang Balongan disalurkan ke wilayah DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat, antara lain melalui Depot Plumpang dan Depot Cikampek.