hulu-migas-by-fahrudin-efendi.jpg
Energi

Kilang LNG di Papua Sumbang 28 Persen Produksi Gas Nasional

  • Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) melaporkan produksi gas Nasional telah mencapai 7.399 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) per 4 September 2024. Dari jumlah tersebut, Kilang gas alam cair (LNG) Tangguh di Papua menyumbang 28,38% atau 2.100 MMSCFD.

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) melaporkan produksi gas Nasional telah mencapai 7.399 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) per 4 September 2024.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D Suryodipuro mengungkapan dari jumlah tersebut, Kilang gas alam cair (LNG) Tangguh di Papua menyumbang 28,38% atau 2.100 MMSCFD.

“Kami melihat secara perlahan BP mampu melaksanakan operasional dengan optimal, dampaknya tentu saja produksi gas terus meningkat dan produksi gas secara nasional bisa mencapai rekor tertinggi”, kata Hudi dalam siaran pers, dikutip Rabu, 11 September 2024.

Berdasarkan catatan SKK Migas, Kilang Tangguh telah memproduksi LNG mencapai 1.300  m3/jam atau 106% dari kapasitas pada 31 Agustus lalu. Hudi menyebut, kilang ini menyumbang sepertiga dari produksi gas nasional.

Sehingga dapat menjaga lapangan Tangguh yang menjadi salah satu kontributor utama dalam usaha Pemerintah mencapai target produksi gas yang mencapai 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD) di 2030.

Hudi menyakini, bahwa target produksi gas 12 BSCFD di tahun 2030 bisa direalisasikan mengingat temuan-temuan migas saat ini didominasi oleh penemuan gas dan upaya akselerasi yang terus dilakukan oleh SKK Migas dan KKKS agar setiap penemuan gas bisa segera diproduksikan.

Saat ini tren produksi gas terus meningkat dan Pemerintah telah menyetujui POD North Hub Development Project Selat Makassar yang diharapkan pada mulai berproduksi di 2028 dengan puncak produksinya bisa menghasilkan 1.000 MMSCFD.

Kemudian blok Abadi Masela dengan produksi LNG yang setara dengan 1.600 MMSCFD ditambah 150 MMSCFD gas pipa. Selanjutnya upaya Pemerintah yang terus mendorong pembangunan infrastruktur gas di dalam negeri seperti proyek gas Cisem 2 yang menghubungkan Batang ke Cirebon, maupun proyek gas Dumai ke Sei Mangke.

Sekadar informasi, Kilang LNG Tangguh terdiri atas tiga train. Salah satunya baru beroperasi secara komersial pada 19 Oktober 2023 yakni Kilang LNG Tangguh Train III di Papua Barat. Operasi ini ditandai dengan pengiriman kargo LNG pertamanya kepada PLN.  

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan,  mulai beroperasinya kilang LNG ini secara komersial merupakan capaian kemajuan yang luar biasa dari sebuah proyek strategi nasional yang besar.

Kargo LNG pertama ini melakukan perjalanan menuju fasilitas regasifikasi PLN di Arun, provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Dimulainya operasi Tangguh Train III ini akan menambah produksi LNG sebanyak 3,8 juta ton. Bahkan secara tahunan, jumlah produksinya menyentuh angka 11,4 juta ton.