Karyawati menunjukkan emas batangan yang dijual di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Kamis, 21 Juli 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Bursa Saham

Kilau Harga Emas Jadi Berkah bagi Saham BRMS, MDKA, dan ANTM

  • Tiga saham produsen emas di Bursa Efek Indonesia, yaitu PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dijagokan di tengah kenaikan harga logam mulia tersebut.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

AKARTA – Tiga saham produsen emas di Bursa Efek Indonesia, yaitu PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dijagokan di tengah kenaikan harga logam mulia tersebut. 

Samuel Sekuritas, dalam riset yang dipublikasikan pada Kamis, 23 Januari 2025, menilai kenaikan harga emas selama tiga minggu terakhir didorong oleh pelemahan dolar AS dan penurunan imbal hasil obligasi AS. Di sisi lain, indeks dolar (DXY) cenderung stabil di angka 108,9, naik tipis 0,4% dibandingkan minggu sebelumnya.

“Harga emas terus menunjukkan tren kenaikan selama tiga minggu berturut-turut, dengan rata-rata harga lima hari perdagangan pada 12-17 Januari 2024 mencapai US$2.691 per ons, naik 1,1% dibandingkan minggu sebelumnya,” jelas mereka, seperti dikutip pada Jumat, 24 Januari 2025. 

Perusahaan dengan kode broker IF ini juga melihat kenaikan harga emas dipengaruhi oleh data inflasi AS yang sesuai dengan perkiraan, yaitu 2,9% pada Desember (sebelumnya 2,7%), menambah optimisme pasar terkait kemungkinan pemangkasan suku bunga lebih lanjut di tahun 2025.

Selain itu, laju inflasi produsen (PPI) AS pada Desember yang lebih rendah dari perkiraan, yaitu 3,3% (ekspektasi 3,4%), memberikan tekanan pada dolar dan meningkatkan daya tarik emas di mata pembeli internasional.

Meski demikian, berkurangnya ketegangan geopolitik di beberapa wilayah berpotensi menurunkan status emas sebagai aset safe haven, yang bisa membatasi kenaikan harga lebih lanjut di masa depan.

“Kami tetap memperkirakan harga emas akan berada di kisaran US$2.800 per ons hingga akhir tahun 2025, didorong oleh potensi peningkatan permintaan emas sebagai cadangan. Namun, jika The Fed memperlambat laju pemotongan suku bunga, hal ini bisa menahan kenaikan harga emas,” papar mereka. 

Rekomendasi Saham

Dari sisi saham, Samuel Sekuritas menempatkan BRMS sebagai top pick dengan rekomendasi buy dengan target harga Rp500 per saham. Target tersebut didukung oleh pengembangan prospek pendapatannya yang kuat dan potensi pengembangan asetnya.

BRMS yang merupakan emiten kongsi Bakrie dan Salim Group pada kuartal III-2024 sukses meraup pendapatan US$108,4 juta (Rp1,68 triliun). Raihan tersebut terbang 231% dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 32,7 juta (Rp 506,85 miliar).

Manajemen BRMS juga mengakui kenaikan pesat pendapatan perseroan ditopang oleh produksi emas dan harga yang melambung tinggi. Diketahui pada kuartal III-2024 mencapai 45.366 ons (oz). Angka ini melampaui produksi emas BRMS sepanjang tahun 2023 yang sebesar 23.270 oz.

Selain BRMS, Samuel Sekuritas juga merekomendasikan beli untuk saham MDKA dengan target harga Rp1.800 per saham. Dari sisi produksi kuartal III-2024, emiten yang terafiliasi dengan Boy Thohir ini berhasil memproduksi 80.043 ons emas hingga kuartal III 2024.

Sementara itu, untuk saham ANTM, rekomendasi beli juga diberikan dengan target harga Rp1.700 per saham. Pada kuartal III-2024, emiten tambang plat merah ini berhasil memproduksi 743 kg (23.888 troy oz) logam emas dari tambangnya.