Kimia Farma Cetak Kenaikan Laba Jadi Rp57,60 Miliar pada Semester I-2021
- PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berhasil mencetak laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp57,6 miliar.
Korporasi
JAKARTA - Emiten farmasi PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berhasil mencetak laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp57,6 miliar pada semester I-2021.
Dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 24 September 2021, laba semester pertama Kimia Farma ini tercatat naik 18,57% dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp48,57 miliar.
Kenaikan laba bersih ini mengerek nilai laba per saham dasar Kimia Farma menjadi Rp9,61 per saham dari sebelumnya Rp8,75 per saham.
- Beraninya Erick Thohir Bubarkan BUMN Kraft Aceh Bekas Tempat Kerja Jokowi
- Dorong Daya Saing IKM, Kemenperin Terbitkan Aturan KPI
- Korea Utara: Deklarasi Akhir Perang Korea Masih Prematur
Kenaikan laba bersih perusahaan ditopang oleh kenaikan penjualan yang mencapai Rp5,55 triliun, atau naik 18,57% dari tahun lalu sebesar Rp4,68 triliun.
Sementara itu, laba kotor perusahaan tercatat ikut naik menjadi Rp1,86 triliun dibandingkan tahun lalu Rp1,78 triliun.
Sementara, laba usaha perseroan tercatat sebesar Rp357,75 miliar, turun tipis dari tahun lalu sebesar Rp365,03 miliar.
Penurunan laba usaha salah satunya disebabkan oleh meningkatnya beban pokok penjualan yang naik Rp3,69 triliun dari Rp2,89 triliun tahun lalu.
Demikian halnya dengan beban usaha yang meningkat menjadi Rp1,55 triliun, naik dari tahun lalu Rp1,51 triliun.
Perusahaan berbasis Jakarta ini juga mencatat total aset mencapai Rp17,78 triliun, meningkat dari tahun lalu Rp17,56 triliun. Sedangkan kas dan setara kas mencapai Rp624,3 miliar, terkontraksi dalam dari tahun lalu Rp1,24 triliun.
Jumlah aset perusahaan terdiri liabilitas yang sebesar Rp10,66 triliun, meningkat dari tahun lalu Rp10,45 triliun, dan ekuitas yang tercatat sebesar Rp7,11 triliun, naik tipis dari Rp 7,10 triliun tahun lalu.
Total aset perusahaan ini justru meningkat tipis dibandingkan aset sepanjang tahun 2020 yang sebesar Rp17,56 triliun. Namun lebih kecil dibandingkan dengan posisi akhir 2019 sebesar Rp18,35 triliun.