<p>Pekerja beraktivitas dengan latar belakang logo beberapa perusahaan asuransi di Kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Rabu 10 Juni 2020. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Maret 2020 nilai aset asuransi jiwa mengalami penurunan secara tahun berjalan maupun secara tahunan sedangkan asuransi umum justru tumbuh, industri asuransi jiwa mencatatkan total aset Rp [&hellip;]</p>
Industri

Kinerja 2020 Moncer, Berikut Strategi Indonesia Financial Grup Tahun Ini

  • JAKARTA – Setelah berhasil mencetak kinerja moncer selama pandemi COVID-19 tahun lalu, Indonesia Financial Group (IFG) kembali mengatur strategi untuk mempertahankan keberhasilan pada 2021. Direktur Keuangan dan Umum IFG Rizal Ariansyah menjelaskan, saat ini, IFG berfokus pada pembenahan tata kelola perusahaan dan anggota holding. Menurut Rizal, IFG berkomitmen mewujudkan tata kelola perusahaan yang lebih baik […]

Industri

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Setelah berhasil mencetak kinerja moncer selama pandemi COVID-19 tahun lalu, Indonesia Financial Group (IFG) kembali mengatur strategi untuk mempertahankan keberhasilan pada 2021.

Direktur Keuangan dan Umum IFG Rizal Ariansyah menjelaskan, saat ini, IFG berfokus pada pembenahan tata kelola perusahaan dan anggota holding.

Menurut Rizal, IFG berkomitmen mewujudkan tata kelola perusahaan yang lebih baik dalam menjalankan tiga perannya, yaitu financial planning, fundraising, dan pengelolaan investasi.

“Untuk financial planning, kami memiliki peran untuk ikut serta dalam penyusunan RKAP dan cost control perusahaan anggota holding,” jelas dia dalam keterangan resmi, Senin, 22 Maret 2021.

Sementara itu, IFG juga melakukan fundraising untuk kebutuhan permodalan anak usaha melalui PMN, penerbitan obligasi melalui pasar modal, dan utang bank.

Dengan peringkat AAA dari Pefindo, IFG berpeluang menerbitkan obligasi dengan biaya yang jauh lebih rendah, sehingga terjadi penghematan biaya.

Selanjutnya dari sisi investasi, IFG sebagai holding juga melakukan monitoring pengelolaan portofolio investasi anggota holding. Sehingga terjadi pengelolaan yang transparan untuk menjaga return investasi yang baik dan risikonya rendah.

Sistem pengelolaan dan monitoring investasi di IFG akan mulai ditingkatkan menuju fase digitalisasi sehingga dapat dipantau secara realtime seirama dengan program pemerintah yaitu transformasi digitalisasi 4.0 melalui dashboard Investasi IFG yang terintegrasi.

Dalam pengelolaan portfolio investasi ini IFG juga melibatkan anak perusahaan lain yang bergerak dibidang investasi dan capital market. Di antaranya PT Bahana TCW Investment Management dan PT Bahana Sekuritas untuk berkolaborasi membantu pengelolaan investasi anak perusahaan lainnya.

Perbaikan dan peningkatan tata kelola investasi dilakukan secara menyeluruh agar pengelolaan investasi lebih pruden, berkinerja baik dan memenuhi ketentuan yang berlaku.

Investasi yang dilakukan oleh IFG berdasarkan prinsip LDI (Liabilities Driven Investment) yaitu skema Investasi yang berfokus untuk memenuhi kewajiban keuangan.

IFG juga membangun kerjasama yang baik dengan perbankan untuk memberikan layanan keuangan yang baik untuk group dalam hal penempatan dana, reciprocal business serta pengelolaan permodalan.

“Ke depan, IFG menargetkan menjadi salah satu grup keuangan non-perbankan terbesar di Asia Tenggara,” tambahnya.