logo
<p>Nampak antrian pembelian logam mulia ANTAM di sebuah pusat perbelanjaan kawasan Tangerang Selatan, Sabtu 19 Juni 2021. Anjloknya harga emas selama sepekan membuat masyarakat berlomba untuk membeli. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia</p>
Bursa Saham

Kinerja Antam (ANTM) 2025-2026 Diramal Positif, Target Saham Naik

  • Proyeksi laba bersih PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) untuk tahun 2025-2026 diperkirakan akan meningkat sebesar 6% dan 7%. Peningkatan ini didorong oleh optimisme terkait margin yang semakin baik. Saham ANTM tetap menjadi pilihan utama bagi investor di sektor pertambangan logam.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - Proyeksi laba bersih PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) untuk tahun 2025-2026 diperkirakan akan meningkat sebesar 6% dan 7%. Peningkatan ini didorong oleh optimisme terkait margin yang semakin baik. Saham ANTM tetap menjadi pilihan utama bagi investor di sektor pertambangan logam.

RHB Sekuritas dalam risetnya mengatakan saham ANTM kini dinilai lebih menarik setelah mengalami tekanan akibat arus keluar modal asing yang signifikan. Meskipun demikian, kinerja operasional perusahaan tetap solid. Penjualan bijih nikel domestik masih menunjukkan kekuatan yang konsisten. 

Di samping itu, Antam berhasil mencatatkan rekor penjualan emas domestik pada 2024 yang mencapai 1,4 juta ons, melonjak 68% dibandingkan tahun sebelumnya, dan berkontribusi sebesar 80% dari total pendapatan. 

“Kinerja emas ini menjadi faktor penting yang mendukung posisi Antam meskipun penjualan bijih nikel mengalami penurunan 29% menjadi 8,4 juta ton. Selain itu, segmen alumina juga menunjukkan kemajuan yang positif, dengan volume penjualan mencapai 177.178 ton, meningkat 21% yoy," jelasnya dalam riset pada Rabu, 12 Februari 2025.

Hal ini memperlihatkan diversifikasi yang baik dari Antam dalam menghadapi volatilitas pasar komoditas. Namun, prospek segmen emas Antam diperkirakan akan sedikit melemah, terutama karena basis yang tinggi pada tahun 2024. 

Meskipun ada potensi penurunan volume penjualan emas, margin segmen ini diperkirakan akan tetap stabil pada kisaran 6-7%. Di sisi lain, Antam memiliki prospek yang lebih cerah dalam segmen bijih nikel. 

Dengan peningkatan utilisasi bijih nikel, margin diperkirakan akan mengalami penguatan secara keseluruhan. Antam menargetkan kenaikan volume bijih nikel hingga 20 juta ton per tahun dalam tiga tahun ke depan, yang didorong oleh kebijakan pemerintah yang mendukung industri pertambangan.

Potensi penguatan margin juga diperkuat oleh kebijakan pemerintah yang lebih mendukung sektor tambang, serta terbatasnya pasokan bijih nikel global. Negara seperti Filipina berencana untuk memperketat ekspor bijih nikel, yang akan memperburuk ketidakseimbangan pasokan di pasar global. Selain itu, permintaan yang kuat dari smelter domestik akan mendukung harga bijih nikel ke depan.

Meskipun ada beberapa risiko non-operasional, seperti volatilitas nilai tukar, kenaikan biaya revaluasi aset, dan potensi kenaikan royalti, regulasi baru yang mengharuskan simpanan devisa ekspor dalam negeri memberikan dukungan tambahan terhadap sentimen pasar untuk saham ANTM.

RHB Sekuritas mempertahankan rekomendasi "buy" untuk saham ANTM dengan target harga baru sebesar Rp1.900, naik dari sebelumnya Rp1.800. Dengan potensi kenaikan harga saham sebesar 36% dan estimasi yield dividen mencapai 6%, saham ANTM menawarkan peluang yang sangat menarik bagi investor. 

Saat ini, saham ANTM diperdagangkan dengan EV/EBITDA sebesar 4 kali, yang jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir, menandakan bahwa saham ini masih undervalued dan memiliki potensi kenaikan lebih lanjut.