Kinerja ANTM 2020: Pendapatan Merosot Tapi Laba Antam Sukses Melejit Tembus Rp835,7 Miliar
Di triwulan III tahun lalu, Antam berhasil membukukan pendapatan hingga Rp24,5 triliun. Namun, pada penutupan pembukuan September lalu, perseroan hanya sanggup meraup pendapatan sebanyak Rp18 triliun.
Industri
JAKARTA – Badan usaha milik negara (BUMN) tambang mineral PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam sukses mencatatkan laba bersih sebesar Rp835,7 miliar pada kuartal III-2020. Capaian ini naik sekitar 30% dari periode yang sama di tahun 2019, sebesar Rp641,5 miliar.
Di sisi lain, berdasarkan laporan keuangan perseroan diketahui bahwa pendapatan perusahaan pelat merah ini anjlok sebesar 26,5% year-on-year (yoy).
Pada triwulan III tahun lalu, Antam berhasil membukukan pendapatan hingga Rp24,5 triliun. Namun, pada penutupan pembukuan September lalu, perseroan hanya sanggup meraup pendapatan sebanyak Rp18 triliun.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Pertumbuhan laba juga disebabkan adanya beban usaha yang berhasil ditekan oleh perseroan. Yang paling signifikan pada beban penjualan dan pemasaran yang susut dari sebelumnya Rp1 triliun pada kuartal III tahun lalu, menjadi hanya Rp341,1 miliar pada triwulan ketiga di tahun ini.
Tak hanya itu, Antam juga berhasil mengantongi penghasilan tambahan senilai Rp360 miliar. Padahal, pada tahun sebelumnya, perseroan masih memiliki beban lain-lain sebanyak Rp26,3 miliar.
Strategi Antam
Sekretaris Perusahaan Aneka Tambang Kunto Hendrapawoko mengatakan bahwa capaian pertumbuhan kinerja positif itu tidak terlepas dari upaya perseroan untuk menjaga kinerja operasi, peningkatan penjualan komoditas utama, dan penerapan strategi efisiensi biaya yang tepat.
“Di tengah pandemi, ANTM dapat menjaga kesinambungan produksi dan pertumbuhan penjualan melalui penerapan protokol kesehatan sehingga performa profitabilitas ANTM terjaga tetap solid,” ujar Kunto dalam keterangan resmi, Selasa, 26 Oktober 2020.
Dia menjelaskan, komoditas emas menjadi kontributor terbesar penjualan dengan kontribusi sebesar 72% atau sebesar Rp13 triliun terhadap total penjualan. Antam juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan dari komoditas emas hingga 170% atau sebesar Rp6,6 triliun dibandingkan dengan kuartal II-2020 sebesar Rp2,4 triliun.
Pertumbuhan nilai penjualan itu sejalan dengan peningkatan volume penjualan emas pada kuartal III-2020. Sedangkan, penjualan feronikel masih menjadi kontributor terbesar kedua dengan kontribusi sebesar Rp3,26 triliun atau 18% dari total penjualan.
Di sisi lain, implementasi strategi operasional yang tepat telah mendukung pertumbuhan profitabilitas seluruh segmen operasi utama ANTM yang berbasis pada komoditas nikel, emas, dan bauksit.
Hal tersebut tercermin dari posisi arus kas bersih perseroan yang diperoleh dari aktivitas operasi sepanjang kuartal III-2020 sebesar Rp991,81 miliar, tumbuh 800% dibandingkan dengan kuartal II-2020 sebesar Rp106,83 miliar.
Secara kumulatif per 30 September 2020, kas setara kas perseroan sebesar Rp3,67 triliun. Posisi itu naik dari posisi per 31 Desember 2019 sebesar Rp3,64 triliun.
Pada perdagangan Selasa, 26 Oktober 2020, saham ANTM ditutup turun 0,47% sebesar 5 poin ke level Rp1.055 per lembar. Kapitalisasi pasar saham ANTM mencapai Rp25,35 triliun dengan imbal hasil 19,09% dalam setahun terakhir. (SKO)