Kinerja APBN Hingga 15 Maret 2024, Surplus Rp22,8 Triliun
- Kementerian Keuangan RI mengungkapkan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami surplus sebesar Rp22,8 triliun per 15 Maret 2024.
Makroekonomi
JAKARTA - Kementerian Keuangan RI mengungkapkan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami surplus sebesar Rp22,8 triliun per 15 Maret 2024.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan jika hal ini sejalan dengan Pendapatan Negara yang lebih tinggi dari Belanja Negara. Di mana pendapatan negara tercatat sebesar Rp493,2 triliun atau setara dengan 17,6% dari target yang sebesar Rp2.802,3 triliun.
“Posisi APBN masih mengalami surplus Rp22,8 triliun atau 0,1 persen dari produk domestik bruto (PDB),” kata Sri Mulyani saat konferensi pers APBN KiTa edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin, 25 Maret 2024.
- IHSG Sesi I Naik 0,14 Persen, Saham EMTK Hingga UNVR Top Gainers LQ45
- GOTO Diprediksi Ketiban Berkah Ramadan, Bagaimana Kinerja Sahamnya?
- IHSG Ditutup Melemah, Saham EMTK, INKP dan UNVR Pertahankan Top Gainers LQ45
Perlambatan pendapatan negara ini sudah diprediksi sejak tahun lalu, mengingat pertumbuhan pendapatan negara yang tinggi pada 2021 dan 2022, yang akhirnya mengalami koreksi pada tahun 2023 dengan pertumbuhan negatif sebesar 5,4%.
Sementara belanja negara tercatat sebesar Rp470,3 triliun. Nilai itu setara dengan 14,1% dari pagu anggaran sebesar Rp3.325,1 triliun. Belanja Negara mengalami pertumbuhan yang signifikan, yakni sebesar 18,1% yoy.
Jika dirinci Sri Mulyani memaparkan, belanja pemerintah pusat tercatat sebesar Rp328,9 triliun yang terdiri dari belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp165,4 triliun dan belanja non-K/L sebesar Rp163,4 triliun. Adapun transfer ke daerah tercatat sebesar Rp141,4 triliun.
Lebih lanjut Menkeu mengatakan jika dilihat dari sisi Penerimaan perpajakan tercatat sebesar Rp399,4 triliun, terdiri atas penerimaan pajak Rp342,9 triliun dan kepabeanan dan cukai Rp56,5 triliun. Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tercatat sebesar Rp93,5 triliun dan hibah Rp0,2 triliun.
Keseimbangan primer juga tercatat menunjukkan kinerja positif, yakni sebesar Rp132,1 triliun. Keseimbangan primer adalah selisih dari total Pendapatan Negara dikurangi Belanja Negara di luar pembayaran bunga utang.
Realisasi THR 2024
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, melaporkan penyaluran tunjangan hari raya (THR) telah mencapai Rp13,4 triliun per 24 Maret 2024.
Penyaluran dana yang tercatat sebesar Rp3,2 triliun untuk aparatur sipil negara (ASN), pejabat, TNI, dan Polri melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang diberikan kepada 625.112 pegawai di 4.722 satuan kerja. Total pagu THR pada segmen ini dalam APBN mencapai Rp18 triliun.
Sementara itu, Sri Mulyani mengatakan, belum ada laporan mengenai realisasi THR untuk ASN/pejabat/TNI/Polri yang disalurkan melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Nilai pagunya mencapai Rp19 triliun.
Lebih lanjut, penyaluran THR untuk pensiun dan penerima pensiun telah mencapai Rp10,2 triliun dari total pagu sebesar Rp11,7 triliun.
Jika dirinci, THR telah disalurkan sebesar Rp9,98 triliun kepada 3,07 juta pensiunan melalui PT Taspen dan Rp168,6 miliar kepada 57,4 ribu pensiunan melalui PT Asabri.