Nampak seorang petani tengah melakukan panen tanaman kelapa sawit di kawasan Bogor Jawa Barat, Kamis 28 Mei 2021. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Pasar Modal

Kinerja Astra Agro Lestari Melemah, Simak Analisis Saham AALI

  • Emiten perkebunan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatat kinerja yang kurang memuaskan, baik secara tahunan maupun kuartal IV-2022. Pendapatan maupun pendapatan perseroan kompak turun pada periode tersebut.

Pasar Modal

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Emiten perkebunan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatat kinerja yang kurang memuaskan, baik secara tahunan maupun kuartal IV-2022. Pendapatan maupun pendapatan perseroan kompak turun pada periode tersebut.

Pada kuartal terakhir tahun lalu, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp5,3 triliun. Angka tersebut turun 8,4% dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Hal ini membawa pendapatan sepanjang tahun 2022 sebanyak Rp21,8 triliun, anjlok sekitar 10,3% yoy.

Equity Research Analyst Panin Sekuritas Felix Darmawan mengatakan bahwa capaian itu masih di bawah estimasinya pada level 92,1% dan konsesus pasar di kisaran 92,3%.

Adapun kontributor pendapatan terbesar perseroan berasal dari segmen crude palm oil (CPO) dan turunannya dengan porsi 89,9% atau sebesar Rp19,6 triliun.

Sementara itu, inti sawit (palm kernel) menyumbang Rp2,18 triliun atau sekitar 9,99% pada pos pendapatan perseroan. Sedangkan, sisanya berasal dari pendapatan lain-lain dengan nilai Rp21,4 miliar.

Menurunnya pendapatan membuat bottom line perseroan tertekan. Sepanjang tahun lalu, salah satu lini bisnis Grup Astra itu menorehkan laba bersih sebesar Rp1,7 triliun atau turun 12,4% yoy.

“Catatan itu sejalan dengan estimasi kami dan pasar dengan persentase 101 persen dan 101,5 persen,” ujar Felix melalui riset yang dirilis Senin, 27 Februari 2023.

Berdasarkan hal tersebut, ia merekomendasikan hold untuk saham AALI dengan target harga Rp10.000. Beberapa hal yang melandasi rekomendasi tersebut seperti menurunnya harga CPO global, Produksi FFB dan CPO yang masih mengalami tren penurunan, serta biaya penanaman yang naik.

Pada penghujung sesi perdagangan Senin, 27 Februari 2023, saham AALI ditutup stagnan pada level harga Rp8.375 per lembar. Pada kesempatan yang sama, perseroan mencatat kapitalisasi pasar sebanyak Rp16,12 triliun.