<p>Pabrik emiten pakan ternak PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) / Dok. Perseroan</p>
Industri

Kinerja CPIN 2020: Tertekan Pandemi, Laba Charoen Pokphand Amblas Jadi Rp2,28 Triliun

  • Kinerja emiten peternakan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk sepanjang sembilan bulan pertama 2020 tampak masih tertekan oleh adanya pandemi COVID-19.

Industri

Fajar Yusuf Rasdianto

JAKARTA – Kinerja emiten peternakan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk sepanjang sembilan bulan pertama 2020 tampak masih tertekan oleh adanya pandemi COVID-19.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan kuartal III-2020, emiten bersandi CPIN ini tetap mencatatkan laba bersih Rp2,28 triliun. Nilai ini terpaut 11,06% dibandingkan perolehan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,56 triliun.

Penurunan ini terjadi lantaran penjualan bersih perseroan juga mengalami pelemahan sebesar 1,4% dari Rp43,89 triliun menjadi Rp43,28 triliun.

Sektor pakan sebagai segmen dengan kontribusi terbesar atau 46,26% pada total penjualan mengalami penurunan 5,24% menjadi Rp20,02 triliun dari sebelumnya Rp21,13 triliun.

Sedangkan, pos pendapatan yang paling banyak mengalami koreksi ada di sektor anak ayam usia sehari. Sektor ini amblas 9,23% dari Rp5,1 triliun menjadi Rp4,64 triliun.

Beruntungnya, penurunan beban pokok penjualan membuat koreksi pada sisi laba bersih menjadi tidak terlalu dalam. Tercatat beban pokok penjualan Charoen Pokphand Indonesia pada periode ini telah menyusut dari Rp38,43 triliun menjadi Rp37,99 triliun.

Beban penjualan turun dari Rp937,76 miliar menjadi Rp919,29 miliar. Beban umum dan administrasi juga turun dari Rp1,12 triliun menjadi Rp1,09 triliun.

Produk Day Old Chicks (DOC) adalah salah satu bisnis andalan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) / Dok. Perseroan
Likuiditas Aman

Selanjutnya, dari sisi likuiditas, fundamental perseroan masih terlihat cukup baik. Hal ini bisa terkonfirmasih dengan nilai kas dan setara kas CPIN yang tumbuh 54,32% dari Rp1,96 triliun menjadi Rp3,02 triliun.

Pertumbuhan ini membuat aset perusahaan juga kian bertambah dari Rp29,35 triliun menjadi Rp31,24 triliun. Nilainya terdiri dari aset lancar Rp14,15 triliun dan aset tidak lancar Rp17,09 triliun.

Dari sisi neraca, CPIN juga masih cukup baik dengan total ekuitas Rp22,03 triliun dan liabilitas Rp9,2 triliun.

Sementara itu, pada perdagangan Selasa, 27 Oktober 2020, saham CPIN harus menalan pil pahit dengan koreksi 75 poin atau 1,27% ke posisi Rp5.850 per lembar. Kapitalisasi pasar CPIN pada waktu yang sama tercatat berada di level Rp95,92 triliun.

Sampai sekarang, mayoritas saham CPIN masih digenggam oleh PT Charoen Pokphand Indonesia Group dengan total kepemilikan sebsesar 55,53%. Sisanya, dimiliki investor publik sebanyak 44,47%. (SKO)