Salah satu lokasi usaha peternakan Janu Putra (AYAM) yang memiliki total kapasitas 90 ribu ekor ayam  di Klerong, Karanganyar, Jawa Tengah
Bursa Saham

Kinerja dan Rencana Janu Putra (AYAM) Pasca IPO di Harga Rp100 per Saham

  • PT Janu Putra Sejahtera Tbk (AYAM) segera IPO di BEI. Dana segar Rp80 miliar dari aksi korporasi itu akan digunakan perseroan untuk empat hal utama.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – PT Janu Putra Sejahtera Tbk (AYAM) siap menggelar hajatan di Bursa Efek Indonesia melalui initial public offering (IPO). Emiten peternakan unggas itu sudah memulai penawaran umum di level Rp100 per saham. Pelakasanaan itu berlangsung hingga 28 November 2023. 

Berdasarkan prospektus BEI yang dikutip pada Senin, 27 November 2023, dalam aksi korporasi ini, Janu Putra berencana melepas sebanyak-banyak saham 800 juta saham atau 20,00% dari modal ditempatkan dan disetor. Jika lancar, AYAM akan resmi melantai di bursa pada Kamis, 30 November 2023 mendatang. 

Alhasil, emiten peternakan unggas yang bermarkas di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu berpotensi meraup dana sebesar Rp80 miliar. Adapun penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin efek aksi korporasi AYAM adalah PT UOB Kay Hian Sekuritas.

Setelah mendapatkan dana segar dari IPO, manajemen AYAM akan menggunakannya untuk empat hal utama, yakni pembelian tanah untuk kandang ayam, pembagunan fasilitas Hatchery, pelunasan utang dan pembelian parent stoc Day-Ods-Chicks. 

Rencana Dana IPO

Apabila dirincikan sebesar Rp40,63 miliar atau sebanyak 50,79% dana IPO tersebut akan digunakan untuk pembelian beberapa bidang tanah di Desa Ngawis, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul, Yogyakarta. Termasuk sekitar Rp20,40 miliar akan digunakan untuk pembelian beberapa bidang tanah kepada Singgih Januratmoko, pengendali perseroan.

Selanjutnya, sekitar 19,40% dari dana hasil IPO, atau sejumlah Rp15,52 miliar, akan dialokasikan untuk pembelian beberapa bidang tanah di Desa Tuksono, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, serta untuk pembangunan fasilitas hatchery baru atau tempat penetasan telur ayam. 

Selanjutnya, dana sejumlah Rp11,53 miliar atau 14,42% hasil IPO akan dialokasikan untuk melunasi seluruh utang usaha perseroan kepada PT Janu Putra Abadi (JPA), yang merupakan entitas asosiasi perseroan dengan tingkat penyertaan sebesar 20% di JPA.

Sisanya, sekitar 15,39% dari dana hasil IPO akan dialokasikan untuk modal kerja perseroan, dengan fokus pada pembelian parent stock day-old-chicks (DOC). Sebab, hal tersebut berguna untuk produksi ayam broiler yang mana perseroan memerlukan parent stock (PS) untuk menghasilkan atau menelurkan DOC ayam broiler.Top of Form

Bisnis dan Kinerja Keuangan AYAM 

Asal tahu saja, AYAM ini berdiri pada 2007 lalu di Sleman, DIY. Produk dan jasa yang dijual oleh perseroan adalah DOC Parent Stock, DOC Ayam Broiler, Ayam Hidup, Karkas Ayam, Telur Komersil, dan Jasa Rumah Potong Ayam. 

Melansir dari situs januputrasejahtera.com, saat ini lokasi usaha AYAM telah terbagi di beberapa wilayah Jawa Tengah dan DIY antara lain di Purbalingga digunakan sebagai tempat pembibitan, di Karanganyar sebagai peternakan broiler, di Gunung Kidul dan Sleman sebagai penetasan telur dan peternakan broiler. 

Selain dikelola secara mandiri, AYAM juga memiliki peternakan broiler berbasis kemitraan di Jawa dan Bali.  Manajemen menjelaskan bahwa sistem kemitraan itu berhasil mengembangkan 600 ribu ekor ayam saban setiap bulannya.

Berdasarkan kinerja keuangan Janu Putra per 31 Mei 2023, perseroan berhasil mencetak laba sebelum pajak Rp3,45 miliar. Angka itu mengalami kenaikan 48,78 secara tahunan. Tak ayal, laba bersih Janu Putra juga bertumbuh 59,63 secara tahunan atau Rp4,25 miliar dibanding periode sama tahun lalu, yakni Rp2,66 miliar.

Meski begitu, per 31 Mei 2023 sisi penjualan AYAM berada di angka Rp115,66 miliar. Angka tersebut turun 22,35% secara tahunan apabila dibandingkan dengan periode tahun sama tahun lalu, yakni Rp148,97 miliar.

Alhasil, seiring turunnya pendapatan, beban pokok AYAM tak ubahnya ikut menyusut 22,5% menjadi Rp106,83 miliar, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp137,86 miliar.

Jadwal Penawaran Saham Perdana 

  1. Masa Penawaran Awal: 10 – 16 November 2023
  2. Tanggal Efektif: 22 November 2023
  3. Masa Penawaran Umum Perdana Saham: 24 – 28 November 2023
  4. Tanggal Penjatahan: 28 November 2023
  5. Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik: 29 November 2023
  6. Tanggal Pencatatan pada Bursa Efek Indonesia: 30 November 2023.