Kinerja Diproyeksikan Cemerlang, Begini Strategi Bisnis Mayora (MYOR) Sepanjang Tahun
- Emiten konsumer PT Mayora Indah Tbk berpotensi membukukan kinerja cemerlang pada tahun 2023, menyusul sejumlah strategi yang telah disiapkan perseroan. Hal ini turut mendorong kinerja saham MYOR.
Korporasi
JAKARTA – Emiten konsumer PT Mayora Indah Tbk berpotensi membukukan kinerja cemerlang pada tahun 2023, menyusul sejumlah strategi yang telah disiapkan perseroan. Hal ini turut mendorong kinerja saham MYOR.
Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Cindy Alicia Ramadhania merekomendasikan beli saham MYOR dengan target harga Rp3.200 per lembar yang menyiratkan valuasi P/E 22,7 kali dan potensi kenaikan hingga 20%.
Sementara itu, Cindy memproyeksikan pendapatan dan laba bersih 2023 masing-masing sebesar Rp34,4 triliun dan Rp2,5 triliun. Namun, dia menyampaikan beberapa risiko atas rekomendasi yang perlu diperhatikan pelaku pasar.
“Risiko utama untuk saham MYOR antara lain kenaikan harga bahan baku, daya beli konsumen, dan penurunan permintaan produk,” ujarnya dikutip dari riset yang diterima Kamis, 22 Juni 2023.
Strategi Bisnis Mayora 2023
Tahun ini, perseroan akan lebih fokus pada pengembangan pasar untuk negara tujuan ekspor yang sudah ada saat ini. Diketahui, negara-negara di Asia Tenggara merupakan tujuan ekspor terbesar dengan beberapa produk mencatatkan permintaan yang tinggi di kawasan tersebut, misalnya Kopiko yang sukses di Filipina.
Secara geografis, penjualan ekspor pada kuartal I-2023 memimpin pertumbuhan sebesar 13,2% year-on-year (yoy) menjadi Rp3,3 triliun dan diikuti oleh penjualan domestik yang tumbuh 9,3% yoy menjadi Rp5,1 triliun.
- Kekayaan Andika Perkasa, Mantan Panglima TNI yang Punya Tabungan Rp131 Miliar
- Bukit Asam (PTBA) Angkat Irwandy Arif jadi Komisaris Utama
- Tersangka Baru Kasus BTS Kominfo Terungkap, Saham Emiten Milik Suami Puan (RAJA) Langsung ARB
Strategi yang akan dilakukan MYOR sepanjang 2023 antara lain terus berinovasi dalam mengeluarkan produknya dan gencar melakukan marketing, memastikan nilai investasi yang dilakukan efektif dan efisien.
Selain itu, perseroan turut melakukan eksplorasi dan penelitian dalam penggunaan media, serta fokus kepada market dan memastikan existing tumbuh serta mengeksplorasi beberapa kategori yang memiliki potensi untuk tumbuh.
Perseroan juga sedang membangun dua pabrik baru di Balaraja dan Purwosari dengan total investasi sebesar Rp3,7 triliun dan mulai beroperasi di tahun 2024. Pabrik baru tersebut diharapkan akan meningkatkan kapasitas produksi Biskuit dan Wafer sebesar 30% atau 200.000 ton per tahun.
Sebelumnya, MYOR telah menganggarkan belanja modal (capex) tahun 2023 sebesar Rp2,1 triliun untuk beberapa proyek dan maintenance hingga Maret 2023. Adapun anggaran belanja modal yang sudah digunakan sebesar Rp780 miliar.