<p>Suasana aktivitas bongkar muat petikemas di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu, 16 Juni 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Kinerja Ekspor-Impor Jadi Game Changer Pemulihan Bisnis Peti Kemas

  • Kinerja ekspor-impor Indonesia yang cemerlang tahun ini diprediksi mengangkat kinerja bisnis peti kemas. Semakin sibuknya arus logistik ini pun menjadi sinyal lain dari pemulihan ekonomi nasional.

Industri
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – Kinerja ekspor-impor Indonesia yang cemerlang tahun ini diprediksi mengangkat kinerja bisnis peti kemas. Semakin sibuknya arus logistik ini pun menjadi sinyal lain dari pemulihan ekonomi nasional.

Sekretaris Perusahaan PT Jakarta International Container Terminal (JICT) Raditya Arrya mengungkap bila kinerja ekspor-impor stabil, bisnis peti kemas bisa mendekati level sebelum pandemi.

“Saya rasa katalis utamanya masih di arus ekspor-impor kita yang kita harap naik terus sampai akhir tahun,” kata Radit kepada Trenasia.com, Kamis, 17 Juni 2021.

Seperti diketahui, Indonesia mengalami pertumbuhan ekspor-impor yang luar biasa sepanjang tahun ini. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan Indonesia telah menembus US$10,17 miliar atau Rp144,93 trilun (asumsi kurs Rp14.251 per dolar Amerika Serikat) pada Januari-Mei 2021.

Secara rinci, nilai ekspor pada Mei 2021 tercatat sebesar US$16,6 miliar dan tumbuh 59,76% year on year (yoy). Sementara nilai impor berhasil parkir di posisi US$14,23 miliar dan melesat 66,68% yoy.

“Penurunan yang terjadi di tahun kemarin kami prediksi tidak akan berlanjut karena pemulihan ekonomi sudah terasa,” ujar Radit.

Seperti diketahui, volume arus peti kemas di JICT turun menjadi 1,8 juta twenty foot equivalent units (TEUs) pada tahun lalu. Angka ini bahkan berada di bawa rata-rata capaian arus peti kemas JICT selama beberapa tahun terakhir yang berada di angka 2 juta TEUs.

Kinerja ini coba diperbaiki oleh JICT dengan menargetkan arus peti kemas mencapai 2,1 juta TEUs tahun ini.

“Di akhir tahun nilainya akan melesat, makanya kita doakan bersama agar COVID-19 terkendali agar perdagangan internasional ini tidak lesu lagi,” ungkapnya.

Target lebih tinggi diusung PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I yang memprediksi arus peti kemas tumbuh double digit tahun ini.

Direktur Utama Pelindo I  Dani Rusli menyebut arus peti kemas di pelabuhan kelolaan perusahaan pelat merah itu ditargetkan tumbuh 10% dari 1,42 juta TEUs pada 2020 menjadi 1,57 juta TEUs pada 2021.

“Pelindo I juga terus fokus untuk menerapkan tiga hal penting yakni Revenue Enhancement, Operational Excellence, dan Cost Effectiveness untuk bisa mencapai target perusahaan di tahun 2021,” kata Dani dalam keterangan resmi beberapa waktu lalu.

Adapun PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) atau Pelindo IV optimis tahun ini menjadi langkah awal menuju untuk mencapai arus peti kemas 1 juta TEUs pada 2023. Perseroan menyebut belum bisa mengungkit target terlampau tinggi tahun ini karena menunggu operasional penuh dari pelabuhan baru, Makassar New Port (MNP).(RCS)