Kinerja Ekspor Indonesia Bulan Agustus 2023 Meningkat
- Peningkatan ekspor bulan Agustus 2023 didorong pertumbuhan ekspor nonmigas dan migas masing-masing sebesar 5,35% dan 7,50% (m-to-m).
Makroekonomi
JAKARTA - BPS sendiri mencatatkan nilai ekspor keseluruhan Indonesia pada Agustus 2023 senilai US$22 miliar atau sekitar Rp337,7 triliun (Kurs Rp15.350) atau meningkat sebesar 5,47% dibanding ekspor Juli 2023 (m-to-m) yang mencatatkan sebesar US$20,86 miliar (Rp320,2 triliun).
Peningkatan ekspor bulan Agustus 2023 didorong pertumbuhan ekspor nonmigas dan migas masing-masing sebesar 5,35% dan 7,50% (m-to-m).
Pada Agustus 2023, seluruh sektor ekspor mengalami peningkatan kinerja secara (m-to-m). Sektor pertambangan menjadi sektor yang mengalami kenaikan ekspor tertinggi sebesar 15,37%, disusul sektor migas sebesar 7,50%, pertanian sebesar 3,36%, dan industri sebesar 3,22%.
Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan dalam keterangan resminya menyebutkan sejumlah produk utama ekspor nonmigas yang meningkat pada Agustus 2023 secara (m-to-m) diantaranya bijih logam, terak dan abu (HS 26) naik 223,50%; pakaian dan aksesorisnya (rajutan) (HS 61) naik 46,16%; tembaga dan barang daripadanya (HS 74) naik 30,66%; kopi, teh, dan rempah-rempah (HS 09) naik 8,08%; serta lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) naik 7,56%.
- Pertumbuhan Kredit Perbankan Kembali Menguat pada Juli 2023, Ini Penyebabnya
- Garuda Miliki 25 Ton Kapasitas untuk Angkut Komoditas ke Arab Saudi
- Pertumbuhan Fee Based Income Perbankan Lampaui Pendapatan Bunga pada Juni 2023
Namun ada juga sektor ekspor nonmigas yang mengalami penurunan signifikan secara (m-to-m) seperti barang dari besi baja (HS 73) yang turun 45,57%; timah dan barang daripadanya (HS 80) turun 30,81%; nikel dan barang daripadanya (HS 75) turun 13,63%; bahan kimia anorganik (HS 28) turun 8,85%; serta bahan bakar mineral (HS 27) turun 8,42%.
Negara utama tujuan ekspor nonmigas Indonesia pada Agustus 2023 adalah China dengan nilai ekspor mencapai US$5,38 miliar (Rp82,58 triliun), Amerika Serikat sebanyak US$2,13 miliar (Rp32,69 triliun), dan India sebanyak US$1,84 miliar (Rp28,24 triliun).
ASEAN merupakan mitra dagang yang penting dan merupakan kawasan tujuan ekspor yang potensial bagi Indonesia. Pada Agustus 2023, pangsa ekspor nonmigas Indonesia ke ASEAN mencapai 18,47% atau terbesar kedua setelah China dengan pangsa 25,99%.
“Kinerja ekspor nonmigas Indonesia pada Agustus 2023 ke kawasan ASEAN meningkat sebesar 5,98% (m-to-m), terutama didorong peningkatan ekspor ke Filipina dan Myanmar yang naik masing-masing secara (m-to-m) sebesar 14,11% dan 22,58%,” ungkap Zulkifli pada.
Beberapa pasar tujuan utama ekspor nonmigas Indonesia yang mengalami peningkatan terbesar di bulan Agustus 2023 adalah Jerman yang naik 50,10 persen, Federasi Rusia naik 30,74 persen; Afrika Selatan naik 28,86 persen; Australia naik 22,92 persen; serta Korea Selatan naik 21,62 persen (MoM).
Ditinjau dari kawasan, peningkatan ekspor terbesar secara (m-to-m) terjadi ke beberapa kawasan seperti Asia Tengah dengan peningkatan 324,47%; Afrika Utara dengan peningkatan 95,07%; Afrika Timur dengan peningkatan 40,00%; Afrika Tengah dengan peningkatan 36,79%; serta Eropa Timur dengan peningkatan 33,88%.
Ekspor selama periode Januari-Agustus 2023 secara kumulatif mencapai US$171,52 miliar (Rp2.632 triliun) atau mengalami penurunan 11,85% dari periode yang sama tahun 2022. Penurunan nilai ekspor tersebut didorong oleh melemahnya ekspor nonmigas sebesar 12,27% dan ekspor migas sebesar 4,66 % secara tahunan (y-o-y).
“Meskipun tren surplus neraca perdagangan masih berlanjut hingga Agustus 2023, Indonesia perlu mewaspadai penyusutan surplus perdagangan seiring dengan melemahnya harga komoditas di pasar global dan penurunan ekspor komoditas dibanding tahun lalu,” imbuh Zulkifli.
Untuk mempertahankan surplus perdagangan di tahun ini, Kementerian Perdagangan melakukan upaya-upaya untuk mendorong ekspor bernilai tambah tinggi dan penetrasi pasar ekspor ke negara-negara nontradisional.