<p>Ilustrasi PT Elnusa Tbk. (ELSA), anak usaha PT Pertamina (Persero) Tbk. / Facebook @PTElnusaTbk.Official</p>
Industri

Kinerja ELSA: Pendapatan Terungkit, Laba Elnusa Kian Tipis

  • Pada paruh pertama tahun ini, perseroan berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp3,9 triliun atau tumbuh 3,3% dibandingkan periode yang sama di tahun 2019 sebesar Rp3,8 triliun.

Industri
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Perusahaan minyak dan gas milik PT Pertamina (Persero), PT Elnusa Tbk (ELSA), mengalami pertumbuhan pendapatan usaha pada semester I-2020.

Pada paruh pertama tahun ini, perseroan berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp3,9 triliun. Jumlah itu tumbuh 3,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp3,8 triliun.

Sementara, laba operasi perseroan terkerek 10% dari Rp236 miliar menjadi Rp260 miliar. Tampaknya, triple shock yang menjadi tantangan sebagian besar pelaku industri berhasil dilalui Elnusa dengan mulus.

Direktur Keuangan Elnusa, Hery Setiawan mengatakan, jasa hulu migas Elnusa mendapatkan tekanan fluktuasi harga migas.

Selain itu, jasa distribusi dan logistik energi berhadapan dengan perubahan konsumsi BBM nasional akibat pandemi. Tak hanya itu, terdapat pula pelemahan nilai kurs rupiah yang juga mempengaruhi kinerja keuangan perseroan.

“Namun demikian, kami tetap mampu menjaga pertumbuhan pendapatan usaha, laba bruto maupun laba operasi dengan baik,” ujarnya dalam keterangan resmi di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat 23 Oktober 2020.

Secara segmentasi, lanjut Hery, jasa hulu migas mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan yaitu sebesar 25% bila dibandingkan semester I-2019.

Ia bilang, peningkatan ini ditopang banyaknya permintaan jasa pengelolaan dan perawatan sumur migas serta jasa engineering, procurement, construction, operation and maintenance (EPC-OM).

Secara konsolidasi, katanya, kontribusi segmen jasa hulu migas pada semester I-2020 ini mencapai 54%. Sementara, jasa distribusi dan logistik energi sebesar 42%, serta jasa penunjang 4%.

“Kami optimistis diversifikasi portofolio yang dimiliki akan saling menopang satu sama lain dan mampu menjaga pertumbuhan kinerja hingga akhir tahun,” tambah Hery.

Laba Terkoreksi

Meski demikian, Elnusa mencatatkan laba bersih Rp130 miliar pada semester I-2020 ini. Hasil ini susut 16% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp150 miliar.

“Tidak mudah untuk tetap mencatatkan pertumbuhan laba bersih di tengah kondisi makro yang kurang menentu saat ini. Namun demikian kami tetap mencatatkan hasil kinerja positif. Komitmen ini yang akan terus kami tingkatkan, sehingga capaian positif ini tetap terjadi hingga akhir tahun,” imbuhnya.

Hery juga menegaskan, hingga kini kinerja Elnusa masih stabil dan menjadi salah satu perusahaan servis migas yang tetap mencatatkan kinerja positif.

Ia juga mengaku lebih baik jika dibandingkan dengan perusahaan jasa migas dunia yang saat ini telah melakukan penyesuaian bahkan pengurangan tenaga kerja untuk tetap bertahan.

“Kami berupaya sebaik mungkin untuk dapat bertahan. Kami optimistis dapat melalui berbagai tantangan yang ada saat ini dengan mencatatkan kinerja yang baik,” tutup Hery. (SKO)