Pewarta mengambil gambar layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin, 25 Oktober 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Rekomendasi

Kinerja IHSG Positif, Transaksi Pasar Justru Kian Terkikis

  • Total nilai transaksi pasar terus terkikis menjadi Rp7,72 triliun dari Rp7,75 triliun pada perdagangan akhir pekan lalu.

Rekomendasi

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik menguat 0,43% atau sekitar 29,05 poin menuju level 6.838,31 pada penutupan perdagangan awal pekan, Senin, 13 November 2023.

Melansir data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), penguatan kinerja indeks komposit hari ini diikuti oleh total nilai transaksi pasar yang terus terkikis menjadi Rp7,72 triliun dari Rp7,75 triliun pada perdagangan akhir pekan lalu.

Dalam satu hari perdagangan, IHSG bergerak pada rentang 6.812,06 – 6.857,1. Hingga penutupan perdagangan, terdapat 283 saham menguat, 244 saham melemah, dan 226 saham lainnya ditutup stagnan.

Di tengah kondisi tersebut, sejumlah tercatat mengalami peningkatan kinerja optimal hingga masuk pada jajaran top gainers, seperti saham PT Surya Permata Andalan Tbk (NATO) melaju paling kencang mencapai 34,31% hingga menyentuh auto reject atas (ARA).

Kemudian, saham PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) ikut melesat 19,67% ke harga Rp730 per unit, diikuti oleh saham PT Puri Global Sukses Tbk (PURI) yang mencatatkan kenaikan kinerja 18,56% menuju level Rp396 per lembar.

Selanjutnya, saham emiten Keluarga Punjabi terpantau melonjak 17,81% dan parkir pada level Rp2.910, dibuntuti oleh PT Bukit Darmo Property Tbk (BKDP) bertumbuh hingga 16,36% ke harga Rp64 per unit saham.

Adapun pada jajaran top losers, saham PT Aman Agrindo Tbk (GULA) menjadi saham yang terkoreksi paling dalam, yakni sekitar 10,84% ke level harga Rp296 dan saham PT Menn Teknologi Indonesia Tbk (MENN) ikut merosot 9,26%.

Sementara itu, saham PT Black Diamond Resources Tbk (COAL), PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI), serta PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) turut mengalami penurunan kinerja mendalam dengan persentase masing-masing 8,33%, 7,27%, dan 7,02%.