<p>Gerai Alfamidi / Alfamidiku.com</p>
Korporasi

Kinerja Keuangan 2020 Solid, Alfamidi Bagikan Dividen Rp60 Miliar

  • PT Midi Utama Indonesia Tbk menebar dividen untuk tahun buku 2020 sebesar Rp60 miliar. Dividen tersebut setara 30% dari laba bersih yang diraup perusahaan sebesar Rp200,72 miliar pada 2020.

Korporasi
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) menebar dividen untuk tahun buku 2020 sebesar Rp60 miliar. Dividen tersebut setara 30% dari laba bersih yang diraup perusahaan sebesar Rp200,72 miliar pada 2020.

Direktur Keuangan Midi Utama Indonesia Suantopo Po mengungkapkan, dividen tersebut akan diterima investor pada 9 Juni 2021.

“Jumlah dividen yang dibagikan sebesar Rp20,85 per lembar saham,” ungkap Suantopo dalam paparan publik, Kamis 6 Mei 2021.

Emiten berkode MIDI ini membukukan kinerja keuangan yang solid sepanjang 2020. Pendapatan MIDI tumbuh 8,89% year on year (yoy) dari Rp11,63 triliun pada 2019 menjadi Rp12,66 triliun pada 2020.

Pendapatan MIDI masih didominasi dari segmen bisnis Alfamidi, yakni 94%. Sementara itu, segmen bisnis Alfamidi Super dan Lawson masing-masing berkontribusi 4% dan 2% terhadap keseluruhan pendapatan perusahaan.

Konsekuensi dari naiknya pendapatan itu dibayarkan dengan pos liabilitas yang membengkak. MIDI membukukan kenaikan 20% yoy liabilitas menjadi Rp4,52 triliun dari sebelumnya Rp3,77 triliun.

Rinciannya, liabilitas jangka pendek meningkat 17,14% menjadi Rp3,4 triliun dari sebelumnya Rp2,9 triliun dan liabilitas jangka panjang meningkat 29,77% menjadi Rp1,13 triliun dari sebelumnya Rp870,84 miliar.

Sementara itu, ekuitas perusahaan terkerek naik 14,59% dari Rp1,22 triliun pada 2019 menjadi Rp1,39 triliun pada 2020. Maka, debt to equity (DER) MIDI pada akhir 2020 mencapai 3,24 kali. Dengan kata lain, total kewajiban liabilitas perusahaan sudah tiga kali lebih banyak dibandingkan modal bersih perusahaan.

Kendati utang perusahaan sudah menggunung, MIDI merencanakan bakal melakukan belanja modal atau (capital expenditure/ capex) hingga Rp1 triliun tahun ini. Dana tersebut digulirkan untuk menambah hingga 200 gerai MIDI tahun ini.

Sebanyak 60% dana capex bakal digunakan untuk perluasan gerai baru, sementara 40% sisanya dialokasikan untuk renovasi dan perpanjangan sewa gerai dan gudang eksisting.

“Ada beberapa toko yang sewanya sudah mau habis, kalau potensial kami akan perpanjang,” kata Suantopo.

MIDI membidik pembukaan gerai baru di wilayah timur Indonesia. Pasalnya, Suantopo menilai tingkat pertumbuhan gerai di Sumatera dan Jawa sudah sulit dilakukan.

Sepanjang kuartal I-2021, MIDI telah membuka 63 gerai baru. Secara keseluruhan, total gerai yang dimiliki MIDI mencapai 1.884 unit di berbagai wilayah di Indonesia. (LRD)