Kinerja Keuangan IPCC Naik 18 Persen, Catat Laba Bersih Rp190,8 M
- Sepanjang tahun tersebut, IPCC berhasil menangani total volume kargo sebanyak 1.234.839 unit, jumlah tersebut tumbuh sebesar 89,11% selama tiga tahun terakhir.
Transportasi dan Logistik
JAKARTA - Kinerja Keuangan IPCC Progresif Naik 18 Persen, Catat Laba Bersih Rp190,8 miliarJAKARTA - PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mencatat kinerja keuangan progresif ditahun 2023.
Hal tersebut ditunjukkan melalui pertumbuhan yang kuat dan hasil positif di berbagai metrik kunci.
Dilansir siaran pers, Selasa, 23 April 2024, Perusahaan melaporkan laba bersih sebesar Rp 190,8 miliar pada tahun 2023, mencerminkan peningkatan sebesar 18% dibandingkan tahun 2022.
Sepanjang tahun tersebut, IPCC berhasil menangani total volume kargo sebanyak 1.234.839 unit, jumlah tersebut tumbuh sebesar 89,11% selama tiga tahun terakhir.
Lonjakan dalam jumlah penanganan kargo ini menandakan strategi operasional perusahaan yang efektif dan kemampuannya untuk memanfaatkan peluang pasar yang muncul.
Selain itu, IPCC mencapai EBITDA sebesar Rp 350 miliar pada tahun 2023, jumlah tersebut juga meningkat sebesar 4,25% dari tahun sebelumnya.
Trajectory positif dalam laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi ini mencerminkan manajemen keuangan yang kuat dan efisiensi operasional perusahaan.
- Hari Ini RUPS, Cek Historis Dividen Sampoerna (HMSP)
- Lika-Liku Ekonomi Myanmar Pasca Kudeta, Nilai Ekspor Turun Drastis
- Harga Acuan Batu Bara Tembus US$121,13 per ton pada April 2024
Dalam hal laba per saham (EPS), IPCC mencatatkan pertumbuhan dari Rp 88,94 per saham pada tahun 2022 menjadi Rp 104,96 per saham pada tahun 2023.
Peningkatan EPS ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk memberikan nilai kepada para pemegang sahamnya sambil menjaga pertumbuhan yang menguntungkan.
Kinerja positif IPCC pada tahun 2023 dapat dikaitkan dengan beberapa faktor kunci, termasuk merger yang sukses dengan Pelindo, ekspansi operasi terminal, sinergi dengan produsen mobil Korea, dan eksekusi efektif dari program investasi.
Direktur Utama IPCC, Sugeng Mulyani mengungkapkan merger dengan Pelindo telah membuka pintu bagi IPCC untuk mengoptimalkan konektivitasnya dan memberikan manfaat yang signifikan bagi pelanggan.
Dengan ekspansi operasional Terminal Satelit di lokasi strategis seperti Belawan, Pontianak, Makassar, dan Balikpapan, IPCC berhasil memperluas jaringan dan meningkatkan aksesibilitas bagi para pengguna layanan.
- Hari Ini RUPS, Cek Historis Dividen Sampoerna (HMSP)
- Lika-Liku Ekonomi Myanmar Pasca Kudeta, Nilai Ekspor Turun Drastis
- Harga Acuan Batu Bara Tembus US$121,13 per ton pada April 2024
Langkah ini tidak hanya memperkuat infrastruktur perusahaan, tetapi juga mengoptimalkan efisiensi operasional serta mempercepat distribusi barang di berbagai wilayah.
Sebagai hasilnya, pelanggan dapat menikmati layanan yang lebih cepat, handal, dan efisien, sementara IPCC dapat memperluas pangsa pasarnya dan meningkatkan daya saingnya dalam industri logistik yang semakin kompetitif.
Inisiatif-inisiatif strategis ini telah berkontribusi pada meningkatkan posisi kompetitif perusahaan dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dalam operasi intinya.
“Kami juga terus berkolaborasi aktif dengan berbagai pemangku kepentingan, baik instansi pemerintah maupun investor agar dapat membangun konektivitas antar terminal kendaraan yang akhirnya akan mendorong efisiensi dari sisi biaya logistik,” tambah Sugeng.
Ditahun 2024 ini, IPCC tengah melanjutkan program pengembangan dengan fokus pada peningkatan aspek komersial dan operasional bisnisnya.
Dengan memprioritaskan investasi strategis dan memanfaatkan sinergi di seluruh operasinya, IPCC berusaha untuk memperkuat kehadirannya di pasar dan memberikan nilai kepada para pemangku kepentingan dalam tahun mendatang.