Anak usaha PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) ini bakal menghadirkan dua gerai baru Foot Locker / Dok. Foot Locker
Korporasi

Kinerja Mitra Adiperkasa Diprediksi Tumbuh Signifikan, Saham MAPI Berpotensi Tembus Rp2.000

  • Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Cindy Alicia Ramadhania memproyeksikan pendapatan dan laba bersih untuk tahun 2023 berpeluang mencapai Rp31,1 triliun dan Rp2,1 triliun. Sementara itu, saham MAPI diproyeksikan mampu menembus level Rp2.000 per lembar.
Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Kinerja emiten ritel PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) diproyeksikan mengalami pertumbuhan signifikan pada tahun 2023 sekaligus berpotensi mendorong kinerja saham perseroan dalam waktu dekat.

Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Cindy Alicia Ramadhania memproyeksikan pendapatan dan laba bersih untuk tahun 2023 berpeluang mencapai Rp31,1 triliun dan Rp2,1 triliun. Sementara itu, saham MAPI diproyeksikan mampu menembus level Rp2.000 per lembar. 

“Adapun risiko yang perlu diperhatikan di antaranya depresiasi rupiah, daya beli konsumen, inflasi, dan penurunan permintaan produk,” ujarnya dalam sebuah riset yang dikutip Jumat, 9 Juni 2023.

Penjualan Solid Hampir di Semua Segmen 

Perseroan mengawali kuartal I-2023 dengan mencatatkan kinerja yang solid, tercermin dari penjualan yang tumbuh 32,5% year-on-year (yoy) menjadi Rp7,5 triliun. Segmen penjualan retail memimpin pertumbuhan penjualan pada tiga bulan pertama tahun ini dengan mencatatkan pertumbuhan sebesar 38,7% yoy.

Hal ini diikuti oleh pertumbuhan pendapatan pada segmen kafe dan restoran sebesar 34,8% yoy serta segmen lain-lain sekitar 19,3% yoy, adapun hanya segmen Departemen Store yang mencatatkan penurunan penjualan sebesar 3,1% yoy. 

Masih periode yang sama, penjualan domestik MAPI terpantau melesat 30,9% yoy menjadi Rp6,7 triliun sejalan dengan tumbuhnya penjualan di Vietnam sebesar 10,0% yoy, Filipina 94,1% yoy, dan Thailand 87,5% yoy.

Walaupun beban pokok penjualan meningkat 29,2% yoy, MAPI tetap mampu membukukan kenaikan laba kotor sebesar 36,8% yoy menjadi Rp3,3 triliun sehingga membawa gross profit margin (GPM) lebih tinggi pada triwulan pertama tahun ini menjadi 44,3% dari 42,9% pada kuartal I-2022.

Selain itu, laba usaha juga mampu tumbuh sekitar 26% menjadi Rp664,1 miliar. Kenaikan laba usaha ini tercermin pada operating profit margin (OPM) yang tercatat sedikit meningkat pada kuartal I-2023 menjadi 8,8% dari 8,6% pada periode yang sama tahun lalu.