Ilustrasi kegiatan usaha PT Adaro Minerals Tbk
Nasional

Kinerja Moncer, Laba Bersih ADRO Melonjak Jadi US$933,49 juta Sepanjang 2021

  • Emiten pertambangan batu bara milik kakak Menteri BUMN Erick Thorir yakni Garibaldi Thohir tersebut mencatatakan kinerja keuangan yang moncer sepanjang tahun 2021. Hal itu dapat dilihat dari laporan keuangan  perseroan yang mengalami pertumbuhan positif.
Nasional
Muhammad Farhan Syah

Muhammad Farhan Syah

Author

JAKARTA – Emiten pertambangan batu bara milik kakak Menteri BUMN Erick Thorir yakni Garibaldi Thohir tersebut mencatatakan kinerja keuangan yang moncer sepanjang tahun 2021. Hal itu dapat dilihat dari laporan keuangan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) yang mengalami pertumbuhan positif.

ADRO berhasil mencatatkan peningkatan laba bersih yang diatribusikan perseroan kepada entitas induk sepanjang tahun 2021 menjadi sebesar US$933,49 juta, atau terhitung melonjak hingga 535,38% secara year-on-year (yoy) dibandingkan dengan laba bersih perseroan di tahun sebelumnya sebesar US$146,92 juta.

Lonjakan kenaikan laba bersih yang diperoleh perseroan itu sejalan dengan kenaikan yang terjadi pada pendapatan usaha ADRO yang juga mengalami kenaikan hingga sebesar 58% yoy menjadi US$3,99 juta, jika dibandingkan dengan periode di tahun sebelumnya sebesar US$2,53 juta.

Peningkatan pendapatan usaha tersebut juga sejalan dengan meningkatnya beban usaha perseroan yang terhitung naik 14% yoy menjadi US$2.223 juta. kenaikan itu diakibatkan oleh meningkatnya nisbah kupas dan biaya penambahan pembayaran royalti perseroan.

Royalti kepada pemerintah dan beban pajak penghasilan badan usaha perseroan pun tercatat mencapai US$893 juta akibat kenaikan harga jual rata-rata (ASP) batu bara yang mengalami peningkatan hingga sebesar 70% sepanjang tahun 2021.

ADRO juga mencatatkan lonjakan pertumbuhan EBITDA operasional sebesar 138% yoy menjadi US$2,1 miliar. Angka tersebut melampaui panduan EBITDA operasional perseroan yang telah ditetapkan pada kisaran US$1,75-US$1,90 miliar pada tahun 2021. Marjin EBITDA operasional pun terpantau masih tetap sehat berada pada level 53%.

Adapun pada tanggal 24 Desember lalu, ADRO mengumumkan bahwa perseroan akan melakukan perpanjangan rencana pembelian kembali pada sahamnya tersebut. Perpanjangan tersebut akan berakhir pada tanggal 23 Maret 2022, atau tiga bulan setelah pengumuman itu.

Namun dilansir dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini Rabu, 23 Maret 2022, perseroan resmi memperpanjang kembali masa pembelian saham atau buyback nya itu hingga tanggal 21 Juni 2022.

Sementara itu, pada rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang diselenggarakan tahun lalu, telah disetujui bahwa perseroan akan melakukan pembayaran dividen dengan total sebesar US$146,82 juta, atau setara dengan 99% laba bersih keuangan perseroan pada tahun 2020 sebesar US$146,93 juta.

Adapun Dividen interim tersebut telah dibayarkan kepada para pemegang saham pada tanggal 14 Januari 2022 lalu.