PSSI
Korporasi

Kinerja Moncer, Pelita Samudera (PSSI) Lunasi Pinjaman Rp313 Miliar

  • PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) melunasi pinjaman senilai US$20,6 juta atau Rp313 miliar sepanjang 2022.
Korporasi
Feby Dwi Andrian

Feby Dwi Andrian

Author

JAKARTA - PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) melunasi pinjaman senilai US$20,6 juta atau Rp313 miliar sepanjang 2022 (kurs Rp15.197 per dolar Amerika Serikat).

Pelita Samudera melakukan pembayaran fasilitas pinjaman berjangka kepada PT Bank Woori Bersaudara Tbk (SDRA) pada Senin, 3 Oktober 2022, sebesar US$7,34 juta (Rp111 miliar) atau 66% dari nilai pinjaman awal. PSSI melunasi pinjaman pokok ini 1,5 tahun lebih awal dari jadwal cicilan mula-mula.

Dalam keterbukaan Informasi, Direktur Utama PSSI Iriawan Barat mengatakan, tidak ada dampak material terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan, dan kelangsungan usaha perseroan terkait pelunasan ini. PSSI dan SDRA juga tak memiliki hubungan afiliasi.

"Perseroan mampu membukukan penambahan kas yang sehat karena didukung oleh kondisi bisnis yang kuat, membuat PSSI mampu melunasi beberapa fasilitas pinjaman jangka panjang tahun ini," ungkap Iriawan pada rilis resmi, Kamis, 6 Oktober 2022.

Ia melanjutkan, selain dari fasilitas pinjaman jangka panjang dari SDRA, PSSI juga sudah melunasi fasilitas pinjaman jangka panjang dari Citibank di awal tahun, sehingga total pokok dan bunga yang sudah dibayarkan mencapai US$21,4 juta (Rp325 miliar).

Pada semester I-2022, Debt to Equity Ratio (DER) PSSI berada di level 11,04% dibandingkan 27,57% pada semester I-2021.

Sementara itu, dari sisi rasio keuangan, dengan gearing ratio -23,4%, kondisi finansial perseroan hingga semester I-2022 sangat sehat dengan Net Cash US$28,6 juta (Rp434 miliar).

Adapun, rasio return of equities (ROE) perseroan juga mencatatkan hasil yang lebih baik, 15,41% atau 2,1 kali lebih tinggi dibanding tahun lalu yang disebabkan oleh kenaikan laba bersih.

Kemudian, pada semester I-2022, EBITDA perseroan bertambah menjadi US$26,1 juta (Rp396 miliar) dari US$16,5 juta (Rp250 miliar) dari semester I-2022 yang menunjukkan manajemen mampu meningkatkan pendapatan usaha sambil menekan peningkatan beban pokok pendapatan.