<p>Berkah Beton Sadaya/YouTube</p>
Korporasi

Kinerja Moncer Selama Semester Pertama 2021, Saham BEBS Langsung Tancap Gas

  • Emiten yang bergerak pada industri pendukung infrastruktur ini mencatat peningkatan yang signifikan terhadap penjualan dan laba bersihnya.
Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) mencatatkan kinerja keuangan positif selama paruh pertama 2021. Emiten yang bergerak pada industri pendukung infrastruktur ini mencatat peningkatan yang signifikan terhadap penjualan dan laba bersihnya.

Berdasarkan laporan keuangan interimnya, penjualan perseroan pada semester I-2021 melesat 183,10% year-on-year (yoy) menjadi Rp118,06 miliar. Untuk laba bruto, BEBS membukukan kenaikan sebesar 176,92% yoy dari Rp20,31 miliar menjadi Rp 56,25 miliar. 

Peningkatan laba kotor meningkat dan berbanding lurus dengan pendapatan, sehingga laba usaha turut mengalami peningkatan. Laba usaha BEBS melonjak tajam, sebesar 197,08% yoy dari Rp17,30 miliar menjadi Rp51,425 miliar pada akhir Juni 2021. 

Kenaikan laba usaha yang lebih tinggi dari peningkatan pendapatan dan laba kotor disebabkan oleh adanya efisiensi rasio beban perusahaan. Hal ini menyebabkan laba bersih meroket mencapai 210% yoy menjadi Rp40,10 miliar dibangkan Rp12,93 pada paruh pertama 2020. 

Di sisi lain, liabilitas meningkat secara tahunan dari Rp27,13 miliar pada 30 Juni 2020, menjadi Rp35,35 miliar pada semester awal 2021. Pada periode yang sama, ekuitas perseroan turut menebal menjadi Rp611,87 miliar berbanding Rp379,86 miliar.

Kas dan setara kas BEBS juga mengalami pertumbuhan sepanjang enam bulan pertama tahun ini menjadi Rp414,18 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, Rp234,74 juta. Catatan ini membuat total aset bertambah secara tahunan dari Rp407 miliar menjadi Rp647,22 miliar.

Di pasar modal, saham BEBS tengah mengalami pelonjakan sebesar 16,11% ke level harga Rp555 per lembar menjelang sesi pertama perdagangan Senin, 23 Agustus 2021. Saat ini, kapitalisasi pasar perseroan sebanyak Rp5 triliun.