Kinerja Non-COVID19 Meningkat, Simak Tiga Strategi Fokus Utama RS Bundamedik (BMHS)
- Emiten rumah sakit PT Bundamedik Tbk (BMHS) mencatatkan pendapatan non-COVID19 hingga Rp375 miliar pada kuartal I-2022, sebagai angka pendapatan non COVID19 tertinggi sejak 2 tahun sebelumnya.
Korporasi
JAKARTA- Emiten rumah sakit PT Bundamedik Tbk (BMHS) mencatatkan pendapatan non-COVID19 hingga Rp375 miliar pada kuartal I-2022, sebagai angka pendapatan non COVID19 tertinggi sejak 2 tahun sebelumnya.
Peningkatan lonajakan tersebut ditopang oleh pengembangan core bisnis BMHS yakni Morula IVF sebagai market leader program bayi tabung di Indonesia yang juga tercatat mengalami peningkatan sebesar 36% kuartal on kuartal pada Kuartal I-2022 di luar pasa Jakarta.
Direktur Utama BMHS Mesha Rizal Sini mengatakan perseroan tetap konsisten terhadap core business yang dimiliki pada masa pandemi, sehingga menjadi bekal di tengah meredanya pandemi COVID19.
“Pencapaian bisnis non-COVID di kuartal I tahun ini merupakan awal yang luar biasa bagi upaya kami untuk terus cepat beradaptasi memenuhi kebutuhan layanan kesehatan masyarakat kedepannya, apalagi seiring dengan kesadaran terhadap kesehatan yang semakin meningkat,” ujar Misha dalam Diskusi Terbatas BMHS Kamis, 16 Juni 2022.
- Inilah 4 Senjata Produksi Pindad yang Paling Mendunia
- Menilik 4 Kecanggihan Jalan Tol Trans Sumatra Milik Hutama Karya
- Hati-hati, Kebiasaan Ini Ternyata Menjerat Anda Tetap Miskin dan Susah Kaya
Managing Director BMHS Nurhadi Yudiyantho menambahkan pada tahun 2022 ini perseroan akan lebih berfokus pada lini bisnis non COVID19.
"Yang menjadi fokus kita adalah, pencapaian yang sudah kita raih itu untuk semua pelayanan yang sifatnya non COVID19, jadi tahun 2022 kita tidak akan membicarakan lagi pelayanan COVID," kata Managing Director Nurhadi Yudiyantho
Adapun pada tahun 2022 menargetkan revenue yang meningkat di kisaran 20%-25% setara Rp1,67 miliar dari tahun 2021 dengan tiga fokus strategi utama yakni memperluas ekosistem perseroan, yang mana perseroan telah melakukan ekspansi dengan membangun tiga rumah sakit pada kuartal I-2022 dengan dana Rp300 miliar, dari target pembangunan 3-5 rumah sakit sepanjang tahun 2022.
Kemudian, strategi dengan melakukan pendalaman kemitraan kerja baik dengan perusahaan-perusahaan, asuransi dan pemerintah dan memberikan edukasi ke sekolah-sekolah.
Terlahir dengan strategi penguatan core business dengan berfokus pada pelayanan ibu dan anak.
"Sebagai RSIA dan RSU kita memiliki center pelayanan, kita memiliki dokter spesialis, dokter umum, serta perawat yang bisa memaksimalkan pelayanan-pelayanan tersebut, yang akan diperkuat oleh perseroan pada tahun 2022, sehingga dapat mencapai target," Nurhadi.