<p>Ilustrasi bank syariah / Unida.gontor.ac.id</p>
Finansial

Kinerja Pembiayaan Lampaui Kredit Konvensional, Bank Syariah Menarik untuk Dilirik

  • Pada semester I-2023 pembiayaan bank syariah mampu melampaui kredit dari perbankan konvensional.

Finansial

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Saham emiten bank-bank syariah menjadi cukup menarik untuk dilirik karena pada semester I-2023 pembiayaannya mampu melampaui kredit dari perbankan konvensional.

Per-Mei 2023, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan kredit perbankan konvensional sebesar 8,67% secara year-on-year (yoy) ke angka Rp6,64 kuadriliun.

Sementara itu, perbankan syariah mencatat pertumbuhan pembiayaan hingga 14,69% yoy ke angka Rp58,04 triliun hingga akhir Mei 2023.

Dari sisi aset, perbankan konvensional mencatat kenaikan 6,47% yoy ke Rp11 kuadriliun, sedangkan perbankan syariah mencetak pertumbuhan yang lebih tinggi, yakni 15,52% yoy ke angka Rp533 triliun.

Senior Research Analyst Mirae Asset Sekuritas Robertus Hardy mengungkapkan saham emiten perbankan syariah masih menarik untuk dilirik.

Selain didorong oleh kewajiban spin off unit usaha syariah (UUS) dan adanya juga rencana akusisi seperti yang dilakukan oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), pembiayaan syariah yang pertumbuhannya melampaui kredit bank konvensional bisa menjadi daya tarik bagi saham-saham bank syariah.

"Perbankan syariah masih menarik, apalagi kemarin itu kinerja pembiayaannya lebih tinggi dibanding bank konvensional," kata Robertus saat ditemui di acara Media Day by Mirae Asset Sekuritas di Jakarta, Selasa, 15 Agustus 2023.

Sebelumnya, peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Fauziah Rizki Yuniarti pun mengungkapkan Indonesia membutuhkan bank-bank syariah berskala besar.

Menurut Fauziah, dengan adanya bank syariah dengan level yang setara dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), nasabah pun akan lebih memiliki beragam pilihan dalam layanan perbankan.

"Dari sisi supply, hal tersebut akan menciptakan persaingan sehat karena para pemain berusaha berkompeitis memberi yang terbaik dari berbagai sisi," kata Fauziah dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 15 Agustus 2023.

Fauziah pun mengatakan, kasus peretasan yang menimpa BSI pada paruh pertama 2023 harus dijadikan sebagai pelajaran bahwa industri perbankan syariah membutuhkan pemain lainnya dengan modal yang besar.