Kinerja Positif, Mandiri Syariah Sabet Dua Penghargaan Internasional Bergengsi
JAKARTA – PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) meraih dua penghargaan internasional dalam ajang Islamic Retail Banking Award (IRBA) dari Cambridge International Financial Advisory (IFA). Lembaga internasional yang berbasis di London ini menyematkan predikat The Strongest Islamic Retail Bank in Asia-Pacific 2020 dan The Strongest Islamic Retail Bank in Indonesia 2020. Disebutkan di laman perseroan, penghargaan […]
Nasional & Dunia
JAKARTA – PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) meraih dua penghargaan internasional dalam ajang Islamic Retail Banking Award (IRBA) dari Cambridge International Financial Advisory (IFA).
Lembaga internasional yang berbasis di London ini menyematkan predikat The Strongest Islamic Retail Bank in Asia-Pacific 2020 dan The Strongest Islamic Retail Bank in Indonesia 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Disebutkan di laman perseroan, penghargaan tersebut diberikan atas capaian kinerja bisnis retail Mandiri Syariah yang tumbuh dan terjaga kualitasnya.
Seperti diketahui, pada kuartal III tahun ini, Mandiri Syariah mencatat laba Rp1,07 triliun, naik 21,5% year-on-year (yoy) dari Rp872 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Direktur Finance, Strategy dan Treasury Mandiri Syariah Ade Cahyo Nugroho mengatakan, kenaikan laba didorong oleh perbaikan cost of fund akibat peningkatan rasio dana murah atau (CASA).
“Kami sadar kualitas pembiayaan menjadi tantangan besar di masa pandemi, makanya kami memperkuat cadangan sebagai antisipasi risiko,” ungkapnya beberapa waktu lalu.
Perkuat Cadangan
Cash coverage tersebut meningkat dari 34,17% menjadi 141,26% per September 2020. Di samping itu, Non-performing financing (NPF) net juga membaik dari 1,07% menjadi 0,61%. Sementara NPF gross tetap di level 2,66% di September 2020.
Pembiayaan Mandiri Syariah pada periode ini tercatat sebesar Rp79,27 triliun, juga meningkat sebesar 7,39% yoy.
Dari sisi volume bisnis, Mandiri Syariah mencatat dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp106,12 triliun. Jumlah ini naik 17,26% dari Rp90,49 triliun per September 2019.
Ade menjelaskan, tabungan masih menjadi kontributor utama yang tumbuh sebesar 19,12% yoy menjadi Rp44,77 triliun. Jumlah tersebut menjadikan porsi CASA mencapai hingga 59,22% dari total DPK.
Kemudian nilai aset perseroan juga naik 16,19% yoy mencapai Rp119,43 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, aset yang dibukukan sebesar Rp102,78 triliun.
Sebagai bentuk dukungan pada nasabah terdampak pandemi, lanjutnya, Mandiri Syariah menjalankan program restrukturisasi. Hingga saat ini, realisasi restrukturisasi pembiayaan yang dilakukan mencapai Rp8 triliun.
“Kelonggaran tersebut diberikan kepada lebih dari 28.000 nasabah, di mana 40 persen di antaranya adalah segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),” ujarnya.