salah satu kawasan industri di Batam.
Korporasi

Kinerja Turun, BEST Telan Rugi Rp75,1 Miliar per Semester I-2021

  • JAKARTA - PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) harus membukukan penurunan kinerja pada semester I-2021.Rugi bersih yang diatribusikan kepada pemili
Korporasi
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA - PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) harus membukukan penurunan kinerja pada semester I-2021.

Rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp75,1 miliar. Jumlah ini jauh lebih besar ketimbang rugi semester I-2020 yang sebesar Rp37,2 miliar.

Adapun dari sisi pendapatan, kinerja BEST juga tak memuaskan, yakni merosot hingga 51,2% year-on-year (yoy) per semester I-2021. Berdasarkan laporan keuangan perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan BEST turun dari Rp153 miliar per semester I-2020 menjadi Rp74,6 miliar pada periode ini. 

Hal ini disebabkan oleh tidak adanya pemasukan dari pos penjualan tanah. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, penjualan tanah masih menyumbang pendapatan hingga Rp66,8 miliar. Selain itu, pendapatan hotel juga menurun dari Rp4,3 miliar menjadi Rp3 miliar per semester I-2021.

Penurunan lainnya juga dialami oleh pendapatan lain-lain yang sebesar Rp13,5 miliar dari sebelumnya Rp24,5 miliar per semester I-2020. Adapun pendapatan yang hanya turun tipis adalah maintenance fee, service charge, air dan sewa sebesar Rp58 miliar dari sebelumnya Rp58,1 miliar per semester I-2020.

Pendapatan yang turun ini juga diiringi dengan beban pokok pendapatan yang menyusut menjadi minus Rp41 miliar. Tercatat, per semester I-2020 beban pokok pendapatan BEST minus Rp55,8 miliar.

Total liabilitas BEST tercatat turun tipis menjadi Rp1,86 triliun, dari Rp1,92 triliun per Desember 2020. Begitu pula dengan total ekuitas yang lebih rendah dari Desember 2020 sebesar Rp4,35 triliun menjadi Rp4,28 triliun.

Untuk kas dan setara kas, perseroan mencatat jumlahnya sebesar Rp627 triliun, turun dari Rp799 triliun per Desember 2020. Per Juni 2021, total aset perusahaan kawasan industri ini sebesar Rp6,14 triliun, menyusut dari Rp6,28 triliun per Desember 2020.