
Kinerja Unit link di Industri Asuransi Jiwa: Apakah Akan Dikalahkan Produk Dwiguna?
- Berdasarkan data terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga akhir tahun 2024, total premi unit link mencapai Rp51,8 triliun. Jumlah ini setara dengan 28% dari total premi asuransi jiwa. Meski secara tahunan (year-on-year/yoy) masih mencatatkan pertumbuhan negatif, tren sepanjang 2024 menunjukkan peningkatan yang signifikan.
IKNB
JAKARTA - Industri asuransi jiwa di Indonesia terus mengalami dinamika, terutama dalam kinerja produk unit link. Meski sempat mengalami perlambatan, tren sepanjang tahun 2024 menunjukkan peningkatan. Bagaimana prospek produk ini ke depan? Simak ulasan berikut.
Berdasarkan data terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga akhir tahun 2024, total premi unit link mencapai Rp51,8 triliun. Jumlah ini setara dengan 28% dari total premi asuransi jiwa. Meski secara tahunan (year-on-year/yoy) masih mencatatkan pertumbuhan negatif, tren sepanjang 2024 menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Ogi Prastomiyono, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) OJK, menyebutkan bahwa meskipun pangsa unit link mengalami perubahan setelah rekonstruksi regulasi, produk ini tetap menjadi salah satu andalan industri.
"Saat ini, porsi unit link berada pada ekuilibrium baru di kisaran 26-28%," ungkapnya.
Dominasi Produk Dwiguna dalam Perubahan Pasar
Selain unit link, produk dwiguna—yang merupakan asuransi tradisional dengan manfaat tabungan—juga menunjukkan pertumbuhan yang kuat. Saat ini, kontribusi dwiguna mencapai 31% dari total premi asuransi jiwa, meningkat sejak adanya perubahan regulasi pada unit link.
"Kami melihat adanya pergeseran di industri, di mana produk dwiguna semakin menarik minat masyarakat. Ke depan, baik unit link maupun dwiguna akan menjadi tulang punggung utama bagi industri asuransi jiwa," jelas Ogi.
Bagaimana dengan Asuransi Umum?
Sementara itu, untuk industri asuransi umum, produk unit link masih memiliki kontribusi yang sangat kecil. Hingga akhir 2024, hanya terdapat dua perusahaan asuransi umum yang memasarkan produk unit link, dengan kontribusi premi hanya sekitar 0,01% dari total premi asuransi umum.
Prediksi Tren Asuransi di 2025
Memasuki 2025, prospek unit link tetap menjanjikan, meskipun porsi pasarnya kemungkinan tidak akan mengalami lonjakan signifikan. Pangsa pasar produk ini diperkirakan tetap berada di sekitar 26-28%, sementara dwiguna diprediksi terus tumbuh sebagai alternatif bagi nasabah yang menginginkan manfaat proteksi sekaligus tabungan.
Menurut Ogi, meskipun unit link masih menjadi pilihan utama bagi sebagian nasabah, pasar asuransi akan terus mengalami adaptasi terhadap kebutuhan konsumen dan regulasi yang berlaku.
"Kami optimistis bahwa baik unit link maupun produk tradisional lainnya akan terus berkembang sesuai dengan kebutuhan pasar," tutupnya.
Dengan tren yang berkembang ini, para pelaku industri asuransi perlu terus berinovasi dan menyesuaikan strategi pemasaran agar dapat memenuhi kebutuhan nasabah secara optimal di tahun-tahun mendatang.