Kini Bisa Diperkirakan Berapa Jet Tempur Siluman J-20 China yang Sudah Dibangun
- Berapa sebenarnya jet tempur siluman J-20 China yang telah diproduksi? Selama ini hal itu masih menjadi tanda tanya mengingat China tidak pernah mengungkap tentang kekuatan militernya secara terbuka.
Tekno
BEIJING-Berapa sebenarnya jet tempur siluman J-20 China yang telah diproduksi? Selama ini hal itu masih menjadi tanda tanya mengingat China tidak pernah mengungkap tentang kekuatan militernya secara terbuka.
Tetapi Zhuhai Airshow yang baru-baru ini digelar setidaknya bisa memberi sedikit gambaran tentang masalah tersebut.
China kini memiliki setidaknya 200 pesawat tempur siluman J-20. Sementara untuk J-16 lebih dari 240 pesawat yang telah dibangun. Angka itu didasarkan pada analisa nomor konstruksi yang ditulis pada jet tempur.
Andreas Rupprecht, yang telah menulis beberapa buku tentang industri penerbangan militer China dan Angkatan Udara China kepada Defense News 11 November 2022 mengatakan berdasarkan jumlah konstruksi yang terlihat pada jet di Zhuhai Airshow, saat ini telah ada empat batch produksi J-20, dan 11 batch J-16.
- Bangkitkan Semangat Kebangsaan di Hari Pahlawan Lewat Pagelaran Sabang Merauke
- Wujudkan Target NZE 2060, RI Seimbangkan Target Emisi dan Pembangunan Ekonomi
- Benarkah Screenshot Story di Instagram Bisa Ketahuan Pemilik Akun? Ini Penjelasannya
Dia mencatat bahwa dua dari pesawat tempur Chengdu J-20 yang ditampilkan dalam pameran itu memiliki kode "CB-0369" dan "CB-0370". Kode itu dicat dengan huruf kecil di belakang kanopi jet.
Berdasarkan pesawat sebelumnya yang terlihat di publik atau pada foto dan video yang dirilis oleh China, "CB03" akan menunjukkan bahwa jet tersebut berasal dari batch produksi keempat. Sementara "CB00" adalah batch pertama.
Dua digit terakhir dari nomor konstruksi menunjukkan nomor pesawat dari batch tertentu. Dengan demikian kode "CB-0369" dan "CB-0370" berarti pesawat itu adalah produksi ke 69 dan ke-70 dari batch keempat.
“Perkiraan konservatif adalah bahwa tiga batch produksi J-20 sebelumnya menghasilkan setidaknya 18, 46 dan 56 pesawat. Dan menambahkan 70 pesawat ke batch keempat dan sekitar 18 platform produksi tingkat rendah akan membawa total produksi J-20 menjadi 208 pesawat,” katanya.
Kehadiran J-20 pada tampilan statis di pameran udara telah memungkinkan fotografer untuk mendapatkan gambar resolusi yang lebih baik dari pesawat daripada sebelumnya. Jet di pameran yang berlangsung 8-13 November ditenagai oleh mesin WS-10C dan menampilkan tepi gigi gergaji pada nozel afterburner mereka.
Justin Bronk, seorang peneliti senior untuk kekuatan dan teknologi udara di lembaga think tank Royal United Services Institute mengatakan, gambar detail menunjukkan seberapa banyak kemajuan yang telah dibuat industri pesawat China dalam toleransi manufaktur dan kontrol kualitas.
Bronk mengatakan bahwa berdasarkan foto-foto pesawat produksi awal tingkat rendah J-20, China terus membuat kemajuan dalam menutup ketertinggalan desain siluman dengan pesawat Amerika.
Foto pertama J-20 China muncul pada tahun 2010. Pesawat ini dirancang untuk bersaing F-22 Raptor Amerika dan juga Su-57 Rusia. Secara eksternal, J-20 sangat mirip dengan pesawat tempur multi-peran MiG 1,42 Rusia yang dibatalkan. Ini memunculkan dugaan MiG ikut membantu pengembangan pesaawat tersebut.
J-20 yang dibangun Chengdu Aircraft Industry Group memiliki konfigurasi canard-delta, badan pesawat campuran dengan penampang radar rendah, dan ekor kembar miring yang besar. Pesawat tempur China ini memiliki dua ruang senjata internal.
Pesawat model awal merupakan jet tempur satu kursi. Tetapi China juga telah membangun dua kru. Pesawat memiliki panjang sekitar 23 meter, bentang sayap 15 meter dan tinggi 5 meter. Berat kosong pesawat sekitar 17,6 ton dan berat maksimum lepas landas 35 ton. Kecepatan maksimum pesawat adalah 2,100km/ jam dengan
jangkauan 3.400 km.
Produksi J-16
Sementara itu J-16 pada tampilan statis pameran ini menunjukkan nomor konstruksi "1105" yang ditulis di bagian luar intakte udaranya. Menurut Rupprecht, ini menunjukkan bahwa pesawat itu adalah yang kelima dari batch produksi ke-11.
Dia menambahkan bahwa Shenyang Aircraft yang memproduksi J-16, menggunakan nomor konstruksi dan sistem batch lebih sederhana, dengan setiap batch berjumlah 24 pesawat. Ini berarti pesawat yang dipamerkan adalah J-16 produksi ke-245.
J-16 mulai memasuki layanan Angkatan Udara China pada tahun 2015. Pesawat ini didasarkan pada pencegat J-11B China dan seri Su-30MK Rusia. Keduanya memiliki garis keturunan Su-27 Flanker.
China telah mengembangkan versi serangan elektronik dari J-16 yang dikenal sebagai J-16D. Jenis ini memulai debutnya di Zhuhai Airshow terakhir pada tahun 2021 dan muncul lagi di pertunjukan tahun ini.
Dimensi pesawat terdiri dari panjang 21.9 meter, bentang sayap 14.7 meter dan tinggi 6.36 meter. Berat kosong pesawt adalah 17.7 ton dan berat maksimum lepas landas 35 ton. Pesawat dua mesin dan dua kursi ini bisa mencapai kecepatan maksimum hingga 2.900 km/ jam dengan jangkauan 3000 km.