Kisah Jenderal Rusia: Menghilang, Tewas, Dipecat
- Seorang jenderal top Rusia Mayor Jenderal Ivan Popov dipecat setelah mengecam penanganan perang
Dunia
MOSKOW-Kementerian Pertahanan Rusia terus melihat keresahan di antara para komandannya karena perangnya di Ukraina. Kali ini seorang jenderal top Rusia Mayor Jenderal Ivan Popov dipecat setelah mengecam penanganan perang.
Kabar tentang pemecatan Popov sebenarnya sudah mulai beredar pada 12 Juli 2023. Namun baru dikonfirmasi olehnya pada Kamis 13 Juli. Komandan Angkatan Darat ke-58 Rusia ini merilis sebuah rekaman audio yang mengatakan dia memang telah dipecat.
Dalam audio empat menit tersebut Popov mencerca apa yang dia sebut pengkhianatan kepemimpinan militer Rusia. Juga ketidakmampuan mereka yang menyebabkan korban massal di antara anak buahnya.
Pesannya menegaskan kekurangan besar dalam pertahanan Rusia. Popov mengatakan dia telah mempertanyakan kurangnya tembakan balasan baterai, tidak adanya stasiun pengintaian artileri dan kematian massal serta luka-luka pasukan akibat artileri musuh.
- Pertarungan Kekayaan Mark Zuckerberg Vs Elon Musk
- Piala Dunia U-17: Renovasi Si Jalak Harupat Senilai Rp155 Miliar Rampung
- Ngopi di Beranda Ibukota Negara, Pemkot Balikpapan Unjuk Gigi di Indonesia City Expo
Dia juga melanjutkan apa yang tampaknya merupakan serangan sengit terhadap kepala staf militer Rusia, Valery Gerasimov. Menurutnya Angkatan bersenjata Ukraina tidak dapat menembus aris depan,” tetapi para komandan senior justru memukul dari belakang, memenggal tentara dengan licik dan keji pada saat yang paling sulit dan menegangkan,” katanya.
Dia juga memasukkan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dalam kecamannya dengan mengatakan, ternyata, para komandan senior merasakan bahaya dalam dirinya. Dan dengan cepat yakni hanya dalam satu hari, mengarang perintah untuk Menteri Pertahanan memecat dan menyingkirkannya.
Kehilangan 2 jenderal
Dipecatnya Popov praktis membuat Rusia harus kehilangan dua jenderal dalam 24 jam. Sebelumnya pada 12 Juli 2023 sebuah rudal Ukraina menghantam hotel di kota pesisir Berdyansk yang dikuasai Rusia.
Salah satu korban yang dilaporkan adalah Letnan Jenderal Oleg Tsokov. Wakil komandan Distrik Militer Selatan. Dia juga menjadi tokoh kunci dalam pertahanan Rusia di wilayah pendudukan Ukraina selatan. Dia dianggap sebagai yang paling senior di antara sekitar 10 jenderal Rusia yang terbunuh dalam kampanye di Ukraina hingga saat ini.
Sedangkan Resimen ke-58 yang dipimpin Popov adalah komponen penting dalam mempertahankan garis depan di wilayah Zaporizhzhia barat. Tempat pasukan Ukraina mencoba melakukan terobosan dalam serangan balasan mereka.
- 7 Kebiasaan yang Dimiliki Oleh Orang Sukses, Tertarik Melakukannya?
- Ada Nama Ivan Tanjaya di Balik Beach Club Terbesar di Dunia
- Wow, Kekayaan Bos Mayapada Group Ada yang Terbang 3000 Persen!
Para bloger militer Rusia menyatakan bahwa baik Tsokov maupun Popov adalah tentara cakap yang membangkitkan kesetiaan di antara anak buah mereka. Blogger militer Rybar mencatat Popov menikmati dukungan kolosal dari personel. Dan pasukan di garis depan sangat terdemoralisasi oleh berita tentang pemecatannya.
Jenderal menghilang
Kasus Popov juga menjadi yang terbaru dari serangkaian masalah yang mendera kementerian Pertahanan Rusia. Pemberontakan Wagner pada akhir Juni telah membuat beberapa tokoh berpangkat tinggi belum terlihat sejak itu.
Salah satunya adalah Jenderal Serhei Surovikin. Kabar semakin santer melaporkan Kepala Pasukan Dirgantara Rusia ini telah ditahan. The Wall Street Journal mengutip sejumlah sumber Rusia melaporkan Kamis bahwa Surovikin adalah salah satu dari setidaknya 13 perwira senior yang ditahan untuk diinterogasi terkait pemberontakan Wagner. Beberapa kemudian dibebaskan dan sekitar 15 diskors dari tugas atau dipecat. Tetapi bagaimana dengan nasib Surovikin tidak diketahui.
Kepala Komite Pertahanan Duma Negara Andrei Kartapolov mengatakan bahwa dia sedang beristirahat. Kremlin telah mengalihkan pertanyaan tentang Surovikin ke Kementerian Pertahanan yang tetap bungkam.
Bagaimanapun kritik yang dilontarkan oleh Popov menggemakan kata-kata kasar bos Perusahaan Militer Swasta Wagner Yevegeny Prigozhin. Terutama yang ditujukan kepada Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Valery Gerasimov. Kritikan yang berakhir dengan pemberontakan mengejutkan pada 24 Juni.
Saluran telegram Rybar mengatakan nasib Popov menggambarkan perburuan penyihir yang dimulai setelah pemberontakan Prigozhin. Sementara outlet tidak resmi Rusia mengatakan bahwa perang di dalam Kementerian Pertahanan terus berlanjut. Dikatakan bahwa Gerasimov-lah yang menuntut pemecatan Popov.
Popov telah mengancam akan langsung menemui Presiden Vladimir Putin dengan protesnya . Dan Gerasimov kemudian mencopotnya dari jabatannya.