Kisah Justin Moore, Pegawai yang Ikut "Tersapu" Google Meski Sudah 16 Tahun Bekerja
- Justin Moore, seorang insinyur yang telah bekerja di Google berbagi kisah mengenai dirinya yang ikut "tersapu" saat Google melakukan "pembersihan" karyawan
Dunia
CALIFORNIA - Justin Moore, seorang insinyur yang telah bekerja di Google berbagi kisah mengenai dirinya yang ikut "tersapu" saat Google melakukan "pembersihan" karyawan.
Lewat postingan LinkedIn, Justin yang mengaku menjabat sebagai menajer teknik Google sebelum diberhentikan. Ia juga mengatakan bahwa dirinya telah bekerja di perusahaan teknologi itu selama 16 tahun.
Mengutip Insider Selasa, 24 Januari 2023, Moore mengatakan ia mengetahui bahwa dirinya termasuk salah satu dari 12.000 karyawan yang diberhentikan Google setelah akunnya dinonaktifkan pada pukul 03.00 pagi waktu setempat.
Penonaktifan akun tersebut, menurut Moore, terjadi sebelum ia menerima pemberitahuan atau informasi apapun dari kantor tempatnya bekerja selama lebih dari satu dekade.
- Agar Tidak Berantem Terus, Berikut Perbedaan Pria dan Wanita dalam Hubungan Romantis
- Sukses Transformasi Digital, BRI Kantongi Fee Based Income Rp1,4 Triliun
- Inilah Merek Ponsel yang Akan Kuasai Pasar Global Bisnis Smartphone Tahun 2023
- Prakiraan Cuaca Hari Ini dan Besok untuk Wilayah DKI Jakarta
Lantaran hal tersebut, Ia berpendapat bahwa meski tempat kerjanya bisa dibilang mentereng, perusahaan tetap bisa memperlakukan pekerjanya bagai barang sekali pakai.
Ia melanjutkan dalam postingannya di LinkedIn, agar setiap pekerja disarankan untuk menjalani hidup dan tak melulu berada di kantor.
"Ini juga menunjukkan bahwa pekerjaan bukanlah hidup Anda. Dan pemberi kerja, terutama perusahaan besar seperti Google, melihat Anda sebagai barang yang100% dapat dibuang," tulis Moore sebagaimana dikutip TrenAsia.com.
Meski menjadi salah satu yang "tersapu" di Google, Moore mengatakan bahwa pengalamannya di Google sebagai sesuatu yang luar biasa. Bahkan, dia bangga dengan pekerjaan yang telah dia lakukan di seluruh dunia.
Sebagai informasi, Moore memulai karir sebagai insinyur perangkat lunak senior di perusahaan tersebut pada tahun 2006 dan naik ke posisi manajer rekayasa perangkat lunak pada tahun 2019.
Sebagaimana diketahui, pada hari Jumat, Sundar Pichai, CEO induk Google Alphabet mengirim email ke staf yang mengatakan telah memberhentikan sekitar 12.000 staf, kira-kira 6% dari tenaga kerja globalnya.
Pichai mengatakan dia bertanggung jawab penuh atas keputusan yang membawa perusahaan ke pengurangan karyawan.
Dalam memo tersebut, Pichai juga menambahkan bahwa orang-orang yang di-PHK kebanyakan berasal dari Alfabet dari divisi area produk, fungsi, level, dan wilayah.
PHK berdampak pada pekerja di seluruh perusahaan, termasuk beberapa dengan gaji tujuh digit, mereka dengan ulasan kinerja tinggi, dan beberapa di posisi manajerial
Manajer Google mengatakan kepada outlet bahwa beberapa orang yang kehilangan pekerjaan memiliki penghasilan antara US$500.000 atau setara Rp7,8 miliar (asumsi kurs Rp15.500 per dolar AS) dan US$1 juta per tahun atau setara Rp15,5 miliar.