Kisah Manis 5 Kue Lebaran dari Akulturasi Budaya Indonesia dan Belanda
- Mari kita menjelajahi lima kue Lebaran yang merupakan hasil akulturasi budaya antara Indonesia dan Belanda.
Destinasi & Kuliner
JAKARTA - Lebaran adalah momen yang dinanti-nantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia, memang memiliki ciri khas tersendiri dalam berbagai negara.
Namun, di Indonesia, Lebaran tidak sekadar menjadi waktu untuk berbagi kebahagiaan dengan keluarga dan kerabat, tetapi juga merupakan saat yang tepat untuk menikmati berbagai hidangan khas, termasuk kue-kue tradisional yang memikat lidah.
Namun, tahukah Anda bahwa sebagian besar dari kue-kue tersebut memiliki akar budaya yang tidak hanya berasal dari tradisi lokal, tetapi juga terpengaruh oleh budaya luar?
- Per 18 Maret 2024 Pelapor SPT Tahunan Mencapai 8,71 juta
- PTPP Bidik Target Penjualan 2024 Konservatif Rp21 Triliun, Didominasi PSN dan IKN
- Sekjen PDIP Sebut Intervensi Jokowi di MK Jadi Penyebab Kerusakan Pemilu 2024
Salah satu pengaruh budaya yang cukup mencolok adalah dari Belanda. Dalam artikel ini, mari kita menjelajahi lima kue Lebaran yang merupakan hasil akulturasi budaya antara Indonesia dan Belanda.
Akulturasi adalah proses sosial di mana dua atau lebih budaya saling berinteraksi dan saling memengaruhi satu sama lain, sehingga menghasilkan perubahan dalam salah satu atau kedua budaya tersebut. Proses ini melibatkan pertukaran gagasan, nilai, tradisi, dan praktik antara kelompok-kelompok budaya yang berbeda.
Dalam akulturasi, unsur-unsur dari berbagai budaya dapat diserap, diadopsi, atau diintegrasikan ke dalam budaya lainnya. Dan yang masih bertahan hingga sekarang adalah olahan kue Lebaran.
1. Nastar
Salah satu kue Lebaran yang paling populer di Indonesia adalah nastar. Nastar terbuat dari adonan kue kering yang berisi selai nanas di tengahnya. Awalnya, nastar dikenal sebagai "ananas koekjes" di Belanda, yang artinya "kue nanas".
Ketika Belanda menjajah Indonesia, keberadaan nanas di Indonesia menginspirasi perubahan dalam resep kue tradisional Belanda ini. Proses akulturasi budaya ini menciptakan nastar yang memiliki cita rasa unik dengan sentuhan manis nanas yang segar, memberikan rasa yang tak terlupakan setiap kali kita menggigitnya.
2. Kaastengels
Kaastengels adalah kue keju yang menjadi favorit banyak orang saat Lebaran tiba. Kue ini terbuat dari adonan kue kering yang diperkaya dengan keju, memberikan rasa gurih yang lezat. Asal-usul kaastengels dapat ditelusuri kembali ke "kaasstengels" Belanda, yang merupakan varian dari kue keju Belanda.
Namun, dengan sentuhan lokal, kue ini telah mengalami transformasi menjadi lebih kering dan renyah. Perpaduan antara keju khas Belanda dan sentuhan rasa Indonesia membuat kaastengels menjadi salah satu kue Lebaran yang paling dinantikan setiap tahunnya.
3. Kue Kacang
Kue kacang, juga dikenal sebagai "butterballs" di Belanda, adalah kue Lebaran lainnya yang berasal dari akulturasi budaya antara Indonesia dan Belanda. Meskipun namanya terdengar sederhana, kue kacang ini memiliki rasa yang begitu kaya dan lezat.
Terbuat dari campuran tepung terigu, mentega, dan kacang tanah cincang, kue ini memiliki tekstur yang lembut di dalam dan renyah di luar. Perpaduan antara rasa mentega khas Belanda dan kacang tanah, bumbu lokal yang melimpah, membuat kue kacang menjadi pilihan yang sempurna untuk disajikan saat berkumpul dengan keluarga dan teman-teman saat Lebaran.
4. Spritz Cookies
Spritz cookies, atau sering disebut sebagai "boterkoekjes" di Belanda, adalah kue kering yang memiliki bentuk yang unik dan rasa yang khas. Meskipun asal-usulnya berasal dari Belanda, kue ini telah diterima dengan baik di Indonesia, terutama selama musim Lebaran.
Spritz cookies terbuat dari adonan kue kering yang dimasukkan ke dalam mesin cetak khusus sehingga membentuk berbagai bentuk yang menarik. Rasanya yang renyah dengan sentuhan rasa mentega yang khas membuatnya menjadi salah satu kue Lebaran yang paling disukai oleh banyak orang.
5. Putri Salju
Terakhir dalam daftar ini adalah putri salju, kue Lebaran yang memiliki rasa ringan dan segar. Meskipun asal-usulnya tidak jelas, putri salju dikenal sebagai "poedersuiker" di Belanda, yang artinya "gula bubuk".
Kue ini terbuat dari campuran tepung terigu, mentega, dan gula halus yang kemudian dibentuk menjadi bulatan kecil dan digulung dalam gula halus. Ketika dimakan, putri salju meleleh di mulut, meninggalkan kesan manis yang menyegarkan. Kehadirannya di atas meja Lebaran membawa kesan menyenangkan dan kelezatan yang tak terlupakan.