Kisah Nyata di Balik Film Killers of The Flower Moon: Kasus Orang Kulit Putih Menyikat Kekayaan Suku Indian Osage
Hiburan

Kisah Nyata di Balik Film Killers of The Flower Moon: Kasus Orang Kulit Putih Menyikat Kekayaan Suku Indian Osage

  • Simak penjelasan mengenai kisah nyata di balik film Killers of the Flower Moon.

Hiburan

Justina Nur Landhiani

JAKARTA - Film baru karya sutradara Martin Scorsese yang telah lama ditunggu-tunggu, Killers of the Flower Moon akhirnya tayang di bioskop. Film ini dibintangi oleh Leonardo DiCaprio sebagai veteran Perang Dunia Pertama, Ernest Burkhart, bersama aktris penduduk asli Amerika Lily Gladstone sebagai istrinya, Mollie Kyle. Aktor Robert De Niro berperan sebagai paman Ernest Burkhart, William K Hale.

Film thriller dan crime ini diadaptasi dari buku non fiksi karya David Grann tahun 2017 dengan judul yang sama yang mendokumentasikan kisah pembunuhan yang menimpa suku Indian Osage di Oklahoma pada tahun 1920-an setelah cadangan minyak ditemukan di tanah warga Osgae. Kasus ini juga dianggap sebagai investigasi pembunuhan pertama yang ditangani oleh FBI.

Kasus Nyata yang Menimpa Suku Indian Osage yang Dikisahkan di Killers of the Flower Moon

Kisah nyata yang menimpa suku Indian Osage yang dikisahkan di film Killers of the Flower Moon/ Foto: Imdb

Pada tahun 1897 warga Indian Osage menemukan minyak di Oklahoma. Seperti yang dilansir Trenasia dari The Independent pada Senin, 23 Oktober 2023, pada saat itu setiap anggota suku OSage mendapatkan 657 hektar tanah yang kemudian disebut ‘headright’ dan memperoleh keuntungan besar dari royalti produksi minyak. Hal itulah yang membuat suku Osage jadi orang kaya di Amerika.

Seperti yang ditulis oleh David Grann, pada tahun 1923, suku Osage memperoleh lebih dari US$30 juta, yang setara dengan lebih dari US$400 juta saat ini. Suku Osage akhirnya juga dianggap sebagai orang terkaya per kapita di dunia.

Pada tahun 1906 disahkan undang-undang yang mengarahkan pewarisan hak milik kepada ahli waris sah almarhum, meski bukan suku Osage. Akibatnya, para kulit putih seperti Burkhart tertarik mengunjungi Osage County tersebut untuk mengambil hati keluarga Osage dan memisahkan suku Osage dari kekayaan mereka.

Namun, sejak awal tahun 1920-an, ada 18 warga suku Osage yang dilaporkan dibunuh dalam waktu singkat. Hal itu memicu apa yang sekarang dikenal oleh suku tersebut sebagai ‘Reign of Terror’.

Bahkan, pada tahun 1925, setidaknya ada 60 orang suku Osage kaya yang telah meninggal dunia dan tanah mereka telah diwariskan atau diserahkan kepada wali mereka, yang sebagian besar adalah pengacara dan pengusaha kulit putih setempat. Hale dan Burkart akhirnya ditangkap pada Januari 1926 atas pembunuhan Rita Smith, Bill Smith, dan Nellie White.

Ernest akhirnya juga mengakui perannya dalam kejahatan tersebut dan mengidentifikasi Hale sebagai dalang kejahatan tersebut. Mereka berdua akhirnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, tapi kemudian mendapatkan pembebasan bersyarat meski ada protes dari warga suku Osage.

Untuk mencegah adanya kematian lebih banyak, Kongres mengesahkan undang-undang pada tahun 1925 yang melarang warga non suku Osage mewarisi hak dari suku Osage yang memiliki setengah atau lebih yang dimiliki penduduk asli Amerika.

Dalam wawancara Martin Scorsese dengan Time baru-baru ini, Scorsese mengaku sempat merombak naskah film tersebut setelah menyadari bahwa ia membuat film ini semuanya tentang orang kulit putih. Meski begitu menurut David Grann, film ini tetap setia dengan cerita aslinya, di mana Scorsese melakukan pekerjaan yang luar biasa dan ia sangat bahagia dengan hasil yang dikerjakan Scorsese.

Itu tadi penjelasan mengenai kisah nyata di balik film Killers of the Flower Moon. Anda masih bisa menyaksikan film berdurasi 206 menit ini di bioskop terdekat di kota Anda. Selamat menyaksikan!