Alami Fintek Sharia
Fintech

Kisah Sukses Alami, Fintech P2P Lending yang Curi Perhatian Turki

  • Kesuksesan Alami ini ternyata mampu menarik perhatian pemerintah Turki, untuk menyelami best practices dan kisah sukses perkembangan fintech syariah dan ekosistem keuangan syariah di Indonesia.

Fintech

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Perusahaan fintech peer to peer lending syariah, Alami Fintech Syariah pernah sukses mencuri perhatian Otoritas Industri dan Teknologi Turki di tahun 2021. 

Alami adalah perusahaan fintech yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi (LPMUBTI) berdasarkan prinsip syariah atau biasa dikenal dengan sharia-compliant peer-to-peer (P2P). 

Perusahaan yang beralamat di Setiabudi, Jakarta Selatan ini berdiri sejak 2018 dengan visi “Merevolusi Industri Keuangan Syariah dengan Teknologi”. Dikutip oleh TrenAisa.com dari laman website resmi Alami Sharia pada Rabu, 12 Juli 2023, per tahun 2023, Alami telah mencapai total akumulasi pembiayaan hingga Rp4,8 Triliun dengan total outstanding pembiayaan Rp322 Miliar dengan Tingkat Keberhasilan Bayar dalam 90 hari sejak jatuh tempo (TKB 90) 96,78%.

Kesuksesan Alami ini ternyata mampu menarik perhatian pemerintah Turki, untuk menyelami best practices dan kisah sukses perkembangan fintech syariah dan ekosistem keuangan syariah di Indonesia. 

Kisah Sukses Alami 

Alami adalah startup fintech yang dirintis oleh Dima Djani. Dima memiliki gelar Sarjana Manajemen Bisnis bidang Keuangan dan Kewirausahaan dari Universitas RMIT tahun 2009 dan Magister Administrasi Bisnis (MBA) di INSEAD tahun 2018. 

Sebelumnya menjabat sebagai CEO di Alami, Dima telah memiliki karir yang terbilang bagus, ia sempat memegang berbagai posisi Corporate Investment Banking untuk Citigroup dan posisi Vice President untuk entitas investment banking global bernama Societe Generale.

Perjalanannya dalam merintih Alami didasari oleh panggilan hatinya yang ingin menekuni dunia keuangan syariah. Tak heran, ia adalah mantan santri dari Islamic Boarding School Al-Kausar, Sukabumi. 

Kecintaannya pada bidang keuangan dan prinsip syariah akhirnya mengantarkannya merintis Alami pada awal tahun 2018 bersama dengan kedua temannya Bembi Juniar dan Harza Sandityo. 

Sukses Akuisisi Bank 

Tak seperti lazimnya bank yang mengakuisisi fintech, Alami melakukan strategi yang berbeda. Pada tahun 2021, Alami melakukan ekspansi dengan membeli salah satu Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Jakarta. 

Oleh Alami, bank ini dipoles dengan penerapan teknologi untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan profesionalisme layanannya agar tetap bisa bersaing di tengah disrupsi lembaga keuangan digital yang sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu.

Laju trend ekonomi syariah di tahun 2022 melaju pesat seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh 4,7%-5,5%. Market size fintech syariah Indonesia telah mencapai 2,9 miliar dolar AS, dan diproyeksi 8,3 miliar dolar AS pada 2025. Indonesia akan bersaing dengan Malaysia, Saudi Arabia, dan Uni Emirat Arab.